Tuhan Beri Tepat Masanya

. Hits: 161

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 3 Maret 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Ada perkara yang tidak bisa kita kendalikan, kita mungkin bisa mengatasinya tapi tidak bisa mengendalikannya. Waktu juga tidak bisa kita kendalikan. Kabar baiknya, ketika kita mendengar Firman, kemudian Firman kita imani, kita sedang ijinkan Allah tinggal dalam kita. Bukankah Firman adalah Allah sendiri? Ketika Allah bekerja, Tuhan beri tepat pada masanya.

 

Ulangan 11:14 - “maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,” Tuhan berikan hujan awal dan hujan akhir tepat pada masanya. Hujan akhir punya pengertian ketika kita terima pewahyuan. Sehingga apapun situasinya, dari Firman Allah yang kita dengar, yang kita imani, dari pewahyuan yang kita terima, saya bergerak.

 

Belajar dari Nehemia. Nehemia seorang tawanan, ada di dalam situasi sukar, tapi dia tetap bekerja dan dia mengerti. Nehemia 1:1-6. Ayat 1, Nehemia adalah man of prayer (orang yang berdoa). Menghadapi segala sesuatu, kekuatan kita terbatas, karena itu andalkan Tuhan, berdoa. Nehemia juga man of strategic, manusia yang punya strategi karena dia terhubung dengan Tuhan. Ayat 2, Nehemia ada di negara jajahan. Dia mendengar kabar dari Hanani, mencari tahu tentang Yerusalem dan tentang orang-orang di sana. Ayat 3, orang-orang dalam keadaan tercela artinya gaya hidupnya sembrono, sudah tidak lagi mencari Tuhan. Ingat, Yerusalem adalah kota damai, Yerusalem dimana hati Tuhan berpaut. Kabar buruknya penduduknya dalam keadaan sukar dan tercela. Ayat 4, ketika Nehemia mendengar itu, Nehemia berkabung, dia responi faktanya dengan berdoa. Nehemia adalah man of promise (manusia atas janji Allah). Ayat 5, Nehemia tahu dia tidak berdaya, tapi dia mulai perkatakan, "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,” Ayat 6, Nehemia pegang janji Allah. Ingat, bukan kita yang mewujudkan janji itu, tapi Tuhan yang akan mewujudkannya. Dalam Firman-Nya ada kuasa yang sanggup mengubah keadaan. Permasalahannya, kita imani atau tidak? Nehemia 1:11, Nehemia seorang tawanan, seorang bawahan, tidak bisa mengambil keputusan kalau raja tidak bertitah.

 

Nehemia 2:1-9. Ayat 1, ada selang beberapa bulan dari saat Nehemia mulai berdoa. Nehemia menjadi juru minuman raja. Sebelum raja meminum, Nehemia harus minum dulu, memastikan tidak ada racun di minuman raja. Raja meminum dari bagian yang dicicipi Nehemia. Ketika melayani di depan raja, mukanya tidak boleh sedih. Kalau mukanya bersedih bisa dihukum mati. Ayat 2, Nehemia menjadi sangat takut karena nyawanya terancam. Ada banyak situasi yang tidak bisa kita kendalikan. Ayat 3-4, Nehemia adalah man of strategic, dia menjadi orang yang strategis bukan karena dia pintar tapi karena dia adalah man of prayer dan man of promise. Jauh sebelumnya Nehemia sudah menabung dalam doa. Ketika ada dalam posisi sangat takut karena raja bertanya engkau sedang susah? Di dalam hikmat Allah, dengan strategi Nehemia tidak menyebutkan Yerusalem--terkenal kota pemberontak nomor satu, tapi kota kuburan nenek moyangku. Raja Arthasasta adalah raja yang mengagungkan tempat pemakaman. Nehemia tahu itu. Dalam keadaan terjepit, karena Nehemia suka berdoa dan di dalam doanya dia pegang janji Allah, hubungannya dengan Tuhan membuat dia menikmati hikmat dari Tuhan. Ayat 5, Nehemia minta ijin kepada raja untuk mengutusnya ke Yehuda. Ayat 6, Nehemia minta ijin pulang selama 3 tahun kepada raja. Ayat 7-8, Nehemia minta surat keputusan yang menguatkan perjalanan dan surat rekomendasi. Raja mengabulkan permintaannya karena tangan Tuhan yang melindungi. Ada banyak hal di depan kita yang tidak bisa kita kendalikan. Ingat, Nehemia adalah man of prayer, man of promise, Nehemia menjadi man of strategic. Ayat 9, ada pengawalan. Tuhan bisa kerjakan jauh lebih banyak dari apa yang kita pikirkan dan doakan.

 

Lewati tiga tahun, Nehemia 6:16. Tantangan, sumber daya, biaya tidak sedikit, tapi semuanya bisa terbangun kembali karena Tuhan. Nehemia bukan hanya sekadar membangun secara fisik, tapi roh dan jiwa. Dia memulihkan kembali peribadatan di Yerusalem, jabatan imam. Mereka-ulang gaya hidup orang-orang yang sudah tercela. Nehemia bukan orang hebat. Yang membuatnya hebat karena dia man of prayer, man of promise. Matius 26:39,42,44, Yesus beri teladan dalam berdoa dan pemegang janji Allah. Ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Kalau kita ingin Tuhan bekerja tepat pada masanya, jadilah man of prayer, man of promise.

 

Lukas 21:34-36. Tuhan ingatkan untuk menjaga hati, kita harus berdoa dan pegang janji Allah. Matius 26:41 - Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.

Amin.