Roti Malaikat

. Hits: 129

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 19 April 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Dalam kondisi apapun responi firman Allah, itu roti malaikat buat kita.

Mazmur 13:1,2 - ... Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku.

Seorang yang lumpuh 38 tahun di pinggir kolam Betesda (Yohanes 5:5) dan perempuan yang bungkuk selama 18 tahun karena dirasuk roh (Lukas 13:11), mereka menderita. Yesus yang berinisiatif menyembuhkan mereka karena Yesus sudah tahu sekian lama mereka menderita. Yesaya 54:7 - Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Ada saat sepertinya Tuhan ijinkan kita seakan ditinggalkan, sebenarnya Tuhan ingin menguji, membuktikan siapa yang benar-benar ada di dalam dasar hati kita. Apakah benar-benar Tuhan menjadi pusat sukacita kita? Apa yang kita alami tidak selama-lamanya, hanya firman Allah yang kekal. Itu sebabnya makanlah firman Allah, roti rohani dari sorga.

Yohanes 6:51 - Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Ketika kita nikmati persekutuan (koinonia) dengan Yesus, kita bukan hanya bersekutu tapi juga joint property (bersekutu di dalam kepemilikan) dengan Dia. Sudahkah Tuhan benar-benar jadi pemilik modal mayoritas dalam hidup kita? Ketika kita koinonia dengan Yesus, Dia sediakan yang terbaik, sayangnya orang-orang Yahudi mulai mempermasalahkan berdasarkan akal, "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." (ayat 52). Secara umum bicara tentang saat kita menerima Yesus sebagai Juruselamat. Tapi secara khusus saat kita terima perjamuan kudus: memang kita terima bukan daging jasmani tapi roti bicara tentang daging Yesus, anggur bicara tentang darah Yesus.

Yohanes 6:55-58, ketika kita makan daging dan minum darah-Nya, kita tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita. Apa yang ada dalam Yesus itu tersedia untuk kita, kita akan hidup oleh Yesus. Tuhan adalah pemilik (possesor) langit dan bumi (Kejadian 14:19). Selama bangsa Israel makan roti dari sorga, 40 tahun di padang gurun mereka terpelihara—tidak sakit, pakaian tidak usang, kasut bisa menyesuaikan—karena Dia adalah Allah. Yohanes 6:60, ketika Yesus menyatakan diri-Nya, mereka coba mencerna firman Allah dengan logika. Yohanes 6:66, kalau coba memahami firman berdasarkan manusiamu, maka engkau akan tinggalkan Tuhan. Orang benar akan hidup oleh iman bukan karena apa yang dia lihat. Responi Tuhan, terima roti rohani. Ketika kita responi Dia, roti dari sorga, kita alami pengalaman yang dahsyat.

Musa adalah seseorang yang membawa hukum Taurat pada manusia. Elia adalah seorang penjaga hukum Taurat, dia yang menegakkan hukum Taurat. 1 Raja-raja 18, Elia beradu dengan 400 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi Asyera mendirikan mezbah dan menurunkan api dari langit. Seharian nabi-nabi Baal dan nabi-nabi Asyera tidak berhasil menurunkan api dari langit walaupun mereka sudah menoreh-noreh dirinya. Jangan berharap pada manusia atau pada kekuatan lain, mereka tidak bisa menolong. Menjelang waktunya korban petang, Elia mendirikan mezbah dengan 12 batu mewakili suku-suku Israel, mempersembahkan korban, ia membuat parit di sekelilingnya dan disiram air 3 kali masing-masing 4 buyung. Elia berdoa lalu api turun dari langit membakar korban, air bahkan sampai batu-batunya lenyap. Karena ketidaktaatan kita, Yesus ketika disalib hidup-Nya seperti dimakan oleh api murka Allah, tapi Yesus tidak lenyap. Penebusan lebih berkuasa. Saat itu rakyat kembali kepada Tuhan dan Elia mulai membunuh nabi-nabi itu yang sudah menyesatkan bangsanya.

1 Raja-raja 19, waktu Izebel mendengar nabi-nabinya telah dibunuh oleh Elia, ia lalu mengintimidasi (ayat 2-4). Izebel—iblis—hanya bisa berkeliling mengintimidasi, tapi rupanya Elia sempat terintimidasi, kadangkala kita juga. Ingat, kita hidup oleh Tuhan sendiri. Ketika kita bisa melihat yang tak terlihat, kita bisa mendapatkan yang mustahil. Berapa banyak kali kita berharap pada apa yang tak kelihatan? Ibrani 12:26-27, Tuhan akan goncangkan langit (penguasa di udara) dan bumi, semua yang terlihat untuk membuktikan siapa yang tidak tergoncangkan. Allah mengatakan Ibrani 13:9 - ... For it is a good thing that the heart be established with grace, .... [KJV]. Ketika semuanya tergoncang, ketika kita menerima firman Allah, hatimu teguh di atas kasih karunia Allah.

1 Raja-raja 19:3-6. Ketika Elia coba selamatkan nyawanya dengan kekuatannya yang terbatas, kekuatannya hanya bisa membuatnya berlari 24 jam dan kemudian ia tertidur. Sejak hukum Taurat masih berlaku, kasih karunia Allah “belum dimanifestasikan” dalam kondisi manusia, tapi Allah adalah Allah yang penuh kasih kepada Elia. Allah tahu Elia dalam kondisi tak berdaya, Allah yang berinisiatif sediakan roti bakar dan kendi (benda jasmani) berisi air.

1 Raja-raja 19:7-8. Elia tertidur lagi. Allah. Ketika Allah berikan firman, Allah sudah tahu perjalanan Elia masih jauh, oleh kekuatan roti dari sorga yang dikonsumsi Elia—bukan oleh kekuatan Elia sendiri—maka Elia bisa berjalan 40 hari 40 malam melampaui alamiahnya bahkan sampai ke gunung Tuhan (sampai pada pengalaman janji Allah tergenapi).

1 Korintus 10:9; Bilangan 21:4,5, orang Israel melawan otoritas, melawan Allah dan Musa. Allah sudah beri manna dari sorga dan air, tapi mereka mengabaikan, tidak bisa menghargai. Mereka berkata manna itu roti yang ringan (light bread - KJV) dan membosankan, padahal jelas-jelas pemazmur menuliskan roti malaikat (Mazmur 78:25) dan karena roti malaikat itu mereka kuat berjalan. Mazmur 78:18,19, bahkan mereka berkata, “Can God furnish a table in the wilderness?” [KJV]. Mazmur 23:5 - Thou preparest a table before me in the presence of mine enemies, Daud tahu—waktu itu ia belum dalam kondisi kaya—ini hidangan yang disediakan Allah, bukan sekadar roti ringan. Apapun yang sedang kita alami, lihat yang tak terlihat, di depan kita mungkin adalah rejeki/pendapatan yang sederhana, tapi Allah sedang persiapkan hidangan di hadapan musuh kita. Ketika kita ikuti jalan Tuhan, Ia sediakan yang terbaik buat kita.

Amin.