Hidup Dipimpin Damai Sejahtera Allah

. Hits: 197

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 10 Mei 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

2 Tesalonika 3:16 - Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.

Yohanes 14:27 - Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Ketika Yesus berkata “damai sejahtera” kepada murid-murid-Nya menggunakan bahasa Aramaic “shalom”, damai sejahtera-Nya itu terus-menerus (konstan) dan di dalam segala hal—tidak hanya sekadar elemen hati. Damai sejahtera seperti apa yang Allah inginkan kita terima?

Shalom juga ditulis dalam Bilangan 6:26, Mazmur 35:27 - ... Let the LORD be magnified, which hath pleasure in the prosperity of his servant [KJV]. Tuhan itu besar, Tuhan menginginkan keselamatan, shalom hamba-hamba-Nya di tengah masa yang sukar. Tuhan senang ketika kita menikmati seluruh kelimpahan-Nya. Sementara Daud masih dalam pelarian, Daud punya tanggung jawab dengan 2.000 orang yang mengikutinya, dia tidak menjadi pemimpin pengemis peminta-minta, atau pemimpin perampok, karena kelimpahan Tuhan tetap tersedia dari Tuhan. Tuhan yang besar adalah Tuhan yang perhatikan Daud, dan Tuhan yang sama adalah Tuhan yang mau memberikan shalom kepada setiap kita yang mau mendengar firman Tuhan. Bahkan bukan hanya sekadar kelimpahan, Yesaya 26:3 - Thou wilt keep him in perfect peace, whose mind is stayed on thee: because he trusteth in thee [KJV]. Daud sangat percaya kepada Allah yang sudah memanggil hidupnya, adalah Allah yang setia. Dia ingin jaga hidup kita di dalam perfect peace ketika kita percaya. Dia tahu juga semua kebutuhan rohani kita, semua masalah keamanan yang sedang kita pikirkan dan tanggung jawab jasmani kita. Itu sebabnya Tuhan ingin damai sejahtera itu terus-menerus dan di dalam segala hal.

Kenapa sampai rasul Yohanes mengalami damai sejahtera ini?

Selama rasul Yohanes mengikut Yesus—selama Yesus di muka bumi ini, dia tidak banyak komentar ini itu. Latar belakang Yohanes, anak guruh (Markus 3:17, Lukas 9:54) dengan temperamen yang meledak bila marah. Tapi akhirnya dikenal sebagai Rasul Kasih.  Yohanes di dalam pengiringannya ia ijinkan damai sejahtera ada di depannya. Dalam Injil Yohanes ada 5 kali ditulis “murid yang dikasihi Yesus”, Yohanes tidak pernah mengaku-aku, membangga-banggakan dirinya, ia hanya menyebut saya seorang murid—ikut aturan guru. Yohanes 13:23, untuk pertama kali berkata aku murid yang dikasihi Yesus karena ia suka bersandar di dada Yesus. Now there was leaning on Jesus' bosom one of his disciples, whom Jesus loved. [KJV]. Yohanes tidak punya kemampuan yang luar biasa seperti yang lain, yang dia kerjakan dia hanya bersandar kepada kasih karunia Tuhan (pribadi Yesus sendiri). Ketika kita bersandar pada kasih karunia, kita sedang hidup dipimpin oleh damai sejahtera. Yohanes 19:26, Yohanes 20:2, Yohanes 21:7, Yohanes 21:20 - ... seeth the disciple whom Jesus loved following; which also leaned on his breast at supper, ... [KJV]. Ketika kita tinggal di dalam Yesus, dengar Firman-Nya, suka menyimak baik-baik, kita adalah pribadi yang dikasihi Tuhan, kita aman di dalam kasih-Nya. Dunia boleh bergoncang, tapi kita aman di dalam kasih-Nya yang tidak akan bergoncang. Secara fisik, postur Yohanes biasa-biasa saja, namun Yohanes aman di dalam kasih Allah.

Bukti bahwa Yohanes aman di dalam damai sejahtera Allah, ketika ia dalam tekanan, permasalahan. Yohanes 18:15,16. Ketika Yesus ditangkap di Getsemani kemudian di bawa ke Bait Allah untuk diadili, Yohanes hanya menulis Petrus dan murid lain. Seorang yang aman tidak membanggakan identitasnya. Yohanes kenal dengan Yusuf Kayafas sehingga ia dikenal oleh orang-orang Yahudi. Saat itu murid-murid lain meninggalkan Yesus, Yohanes mengajak Petrus untuk ikut Yesus—di tengah Yesus dianggap sebagai pengkhianat, penjahat, penghujat Allah, sehingga praktisnya murid-murid-Nya terancam. Antara Petrus dan Yohanes, yang aman di dalam damai sejahtera Allah adalah Yohanes. Ayat 17, jelas-jelas Petrus diajak masuk Yohanes, namun Petrus menyangkal mengenal Yesus ketika perempuan penjaga pintu berkata padanya murid orang itu. Sama-sama mereka dalam kategori tidak aman karena mereka pengikut Yesus, ada perbedaan antara Petrus dan Yohanes. Padahal di malam sebelumnya Petrus berkata, Tuhan ketika yang lain meninggalkan Engkau, aku sekali-kali tidak. Ayat 25-27, Petrus kembali menyangkal Yesus. Seorang yang benar-benar mengandalkan kasih karunia Allah, ia sadar tidak ada yang bisa saya banggakan, ia benar-benar aman. Kabar baiknya bahkan Yohanes sampai ke pinggir salib Kristus. Petrus akhirnya gugur. Yohanes 19:26,27, hanya Yohanes yang tetap ikut Yesus sampai di pinggir kayu salib.

Justru permasalahan-permasalahan membuktikan kepada siapa kita berdasar dan berharap, siapa yang memimpin hidup kita, yang menjadi andalan kita. Ketika yang menjadi andalan kita kasih karunia Allah, damai sejahtera Allah, kita aman di dalamnya.

Kenapa Yohanes bisa aman? Ia menemukan Yesus adalah Allah. Injil Matius menulis Yesus sebagai Raja, itu sebabnya ada silsilah kerajaan, mulai dari Yusuf sampai kepada Abraham. Injil Markus menulis Yesus sebagai Hamba sesuai dengan kitab Wahyu (empat makhluk). Injil Lukas menggambarkan Yesus sebagai Manusia, silsilahnya dari Maria sampai Adam menunjukkan Yesus adalah Manusia. Tapi Injil Yohanes menuliskan bahwa Yesus adalah Allah. Yohanes 1:1,2, di awal Injilnya Yohanes menuliskan yang ia saksikan tentang Yesus bahwa Firman yang menjelma menjadi manusia dan Dia adalah Allah. Bahkan menjelang penutup Yohanes 20:31, penekanannya Yohanes: kamu harus percaya bahwa Yesus itu adalah Allah. Yesus adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi. Ia perhatikan engkau, Yesus adalah Juruselamatmu tapi Dia tahu juga semua kebutuhan, emosional, perasaan, Ia tahu kebutuhan jasmani, masa depanmu, engkau butuh damai sejahtera.

Temukan pewahyuan Yesus adalah Allah lewat Injil Yohanes. Dalam Injil Yohanes berulang kali Yesus selalu sebutkan Aku.

Yohanes 6:35,48 – Akulah Roti Hidup.

Yohanes 8:12; 9:5 – Akulah Terang Dunia.

Yohanes 10:7,9 – Akulah Pintu.

Yohanes 10:11 – Akulah Gembala yang baik.

Yohanes 11:25 – Akulah Kebangkitan dan Hidup.

Yohanes 13:13 – Akulah Guru dan Tuhan.

Yohanes 14:6 – Akulah Jalan, Kebenaran, Hidup.

Yohanes 15:5 – Akulah Pokok Anggur.

Yohanes 18:6 – Akulah Dia EHEYEH, Dia tunjukkan keilahiannya. Ia serahkan nyawa-Nya supaya menebus dosa kita, supaya kita terima pertukaran ilahi, kita yang seharusnya mati kita hidup oleh kematian Yesus.

Temukan Dia, Dialah damai sejahtera kita.

Amin.