Waktu Yang Tepat Bertindaklah Tepat

. Hits: 187

 

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 7 Juni 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Kadang kala Tuhan ijinkan sepertinya harus sembunyikan kita. Tuhan ijinkan kita alami sesuatu yang sepertinya tidak menyenangkan. Seperti Musa, ia dididik menjadi pangeran Mesir, tapi ketika ia coba wujudkan rencana Allah buat dia dengan kekuatan sendiri, hasilnya dia membunuh orang Mesir dan menguburkan di pasir, sehingga Tuhan harus “sembunyikan dia”. Perjanjian Lama menuliskan karena takut Musa pergi ke Midian, tapi Perjanjian Baru (Ibrani 11) tidak pernah menuliskan ketakutan Musa. Allah tahu kondisi alamiah kita, tapi Ia melihat kita di dalam Yesus, di dalam kebenaran. Kenyataannya Musa lari karena takut tapi kitab Ibrani menuliskan Musa tidak takut karena ia ada di dalam iman. Tuhan ijinkan Musa disimpan 40 tahun di bawah pengawasan imam di Midian, kemudian ia menikah dengan anak imam itu. Sepertinya Musa dibiarkan menjadi tua di sana. Kalau Tuhan yang menyimpan, kita tidak pernah kehilangan kesempatan. Tepat waktunya Tuhan, umur 80 tahun Musa dipakai Tuhan untuk memimpin bangsanya keluar dari Mesir untuk masuk ke Tanah Perjanjian. Bahkan Musa masih diberi kesempatan 40 tahun ketiga untuk memimpin.

 

Taruh harapan kita pada Tuhan, bukan pada kekuatan kita karena kekuatan kita menurun. Tuhan akan perbaharui kekuatan kita seperti rajawali. Mazmur 103:5 - Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. Rajawali punya usia panjang 70 tahun. Di tahun ke 35-40 ia memiliki usia kritis, tapi ia punya pilihan akan mati atau diperbaharui kekuatannya. Bulunya menebal, cakar dan paruh menjadi panjang dan melengkung, sehingga tidak efektif. Di masa itu dia sepertinya menyiksa diri, dia harus naik ke bukit batu dan masuk di zona matahari. Dia membiarkan diri selama 150 hari tidak mencari makan, seperti tersimpan. Paruh dipatukkan ke bukit batu supaya terlepas, rasanya tidak nyaman. Setelah paruh baru tumbuh, bulu-bulu tuanya dicabuti supaya tumbuh yang baru, juga cakarnya. Amsal 23:5, rajawali, ia fokus ke angkasa dan menyukai matahari. Terbang ke arah matahari supaya lapisan ‘katarak’ di matanya rontok dan punya pandangan baru. Wahyu 21:23; 22:5. Tuhan adalah terang itu itu sendiri, terang yang sesungguhnya. Tuhan ingin kita fokus dan sukailah terang Tuhan, Surya Kebenaran, kemuliaan Tuhan, Yesus yang menjadi lampunya. Mungkin ada bagian-bagian gelap dalam hidup kita, dan kita sulit untuk mengubahnya. Ketika kita tidak bisa merubah bagian gelap dalam hidup kita, ingat, setiap orang suci tetap punya masa lalu, tetapi setiap pendosa punya masa depan. Ketika Tuhan menerangi hidup kita, Kejadian 1:2, ketika Tuhan katakan jadilah terang, Tuhan mulai tata kembali semesta ini. Matahari diciptakan hari ke-4, tumbuhan di hari ke-3. Secara alamiah tidak mungkin, tapi 1 hari Tuhan (= 1.000 tahun manusia) itu, Tuhan—Surya Kebenaran menerangi sehingga tanaman bisa berbuah.

 

Kejadian 8:4-16 – [8:4] Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.... Ketika Nuh berumur 600 tahun, bulan pertama tanggal 17 mereka masuk ke bahtera. Dari tanggal 10 selama 40 hari 40 malam terjadi hujan, menenggelamkan bumi. Bulan ke-7, hari ke-7, bahtera—tanpa kemudi, Yesus yang menjadi Jurumudi—kandas di pegunungan Ararat (kutuk yang dibalikkan). Ayat 5, bulan ke-10 tanggal 1 muncul puncak gunung. Ayat 6, bulan ke-11 Nuh baru bisa membuka jendelanya. Ayat 7, Nuh melepas burung gagak, tapi burung kembali ke bahtera. Ayat 8, burung merpati dilepaskan dan kembali ke bahtera juga. Ayat 9-11, Nuh menunggu untuk melepaskan kembali burung merpati, ada protokolnya. Ayat 12, burung merpati kembali dilepaskan, tapi ia tidak kembali ke bahtera. Ayat 13, tahun 601, bulan pertama, tanggal 1 Nuh baru membuka pintu bahtera dan ia hanya melihat-lihat, harus mengikuti prosedur Allah. Ayat 14-16, bulan ke-2 tanggal 27 barulah Nuh boleh keluar dari bahtera. Satu tahun 17 hari mereka ada di dalam bahtera, di dalam pengendalian Allah. Ketika Tuhan ijinkan pandemi ini terjadi, Tuhan turut bekerja, sedang mendatangkan waktu yang tepat untuk kita.

 

Kejadian 8:11 - menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar.... ‘Menjelang waktu senja’ dalam bahasa aslinya menggunakan kata êth artinya saat/waktu tertentu, waktu yang tepat, kesempatan, keberuntungan. Ini pertama kali ditulis dalam Alkitab, dihubungkan dengan burung merpati yang membawa daun zaitun di paruhnya. Matius 3:16, Roh Allah seperti merpati. Kalau berbicara tentang waktu yang tepat ada hubungannya dengan Roh Kudus. Kalau sepertinya Tuhan menghambat, Tuhan sedang sediakan terobosan.

 

Kata êth berulang kali di tulis di Perjanjian Lama, tapi ada juga yang bertindak tidak tepat. 2 Samuel 11:1, pada pergantian tahun (êth), waktu yang tepat, waktu sedang berperang, Daud tinggal di istana, hasilnya dia jatuh dalam perzinahan dengan Batsyeba. Tuhan punya waktu yang tepat, tapi sayangnya Daud bertindak tidak tepat. Di dalam êth-nya Tuhan, bertindaklah tepat. 2 Samuel 12:7-9, ketika Daud ditegur nabi Natan, Daud punya sikap. 2 Samuel 12:13, Daud tidak berdalih, Daud bahkan mengaku dosa di hadapan manusia. Yakobus 5:16, saling mengaku dosa dan saling mendoakan supaya sembuh, ini bagian dari Roh Kudus waktu dicurahkan. Yohanes 20:22,23, seorang yang penuh Roh Kudus, mulutnya penuh kuasa.

 

Ketika Daud mengaku kepada Tuhan, di hadapan nabi Natan dan rakyatnya, Mazmur 51:1-5, pengakuannya ia gubah menjadi 1 kidung dan dinyanyikan seluruh bangsa. Mazmur 32:1-5, selama dosa belum diakui, itu seperti mengejar kita, dosa seperti menekan. 2 Samuel 12:24 - Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini. Proses sesudah Daud minta ampun, dalam Matius 1:6 ditulis Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria.

 

Ketika kita ada êth-nya Tuhan, kalau kita telah bertindak salah, kembali kepada Tuhan. 2 Tawarikh 20:1 - Setelah itu [êth] bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. Ayat 3, raja Yosafat diserang dari 4 penjuru, ketika ia takut, ia mencari Tuhan. Ketika ia mencari Tuhan, Tuhan bekerja lewat seorang dari bani Asaf (pemuji) dipenuhkan Roh Tuhan dan bernubuat menyuarakan suara Tuhan. Sebelum mulai peperangan Yosafat berkata percayalah kepada Tuhan dan percaya juga kepada nabi-nabi-Nya. Yosafat letakkan pemuji di depan. 2 Tawarikh 20:21 - And when he had consulted with the people, he appointed singers unto the LORD, and that should praise the beauty of holiness, as they went out before the army, and to say, Praise the LORD; for his mercy endureth for ever. Ketika mereka memuji keindahan kekudusan-Nya, Tuhan balikkan keadaan, mereka berperang tanpa pedang (ayat 24-26). Di dalam êth-Nya Tuhan, ketika mereka diserang, Tuhan sedang berencana untuk memberkati mereka.

 

Amin.