Terlambat Tapi Tepat Waktunya Tuhan

. Hits: 236

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 Juni 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kita aman bila ada dalam perlindungan Tuhan. Pagar perlindungan tidak bisa ditembus dari luar, tetapi kita yang membuka dari dalam. Kapan pagar perlindungan Tuhan terbuka? Seperti Ayub yang mulai mengutuki hari kelahirannya. Jaga mulut kita, Amsal 18:21.

Yohanes 3:14-15, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Fokus pada kebaikan Tuhan. Kebaikan-Nya lebih besar dari kesalahan kita.

Kadang kita berpikir semua terlambat, tapi Tuhan selalu tepat waktu.

Habakuk 2:1-3, “Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.” Ketika situasinya dalam tawanan, tetaplah berdiri di menara pengintaian kita. Di posisi masing-masing. Ayat 2, “Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.” Nantikan Tuhan. Simak firman, tuliskan di hati kita. Bukan sekedar tahu dan mendengar. Ayat 3, “Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” Waktunya Tuhan terus berjalan, segera. Tuhan tidak pernah memberi harapan palsu. Tidak akan terlambat sedetik pun. Tepatnya kita dan Tuhan kadang berbeda. Jalan pikiran Tuhan terlalu rumit. Imani firman Allah, sungguh sangat terbukti.

Habakuk 2:4, “Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya”. Jangan merasa bisa. Sebagai orang benar, berserah, "Tuhan hanya Engkau yang menjadi pengharapan kami." Habakuk 2:4 [FAYH] "Perhatikan ini: Orang-orang jahat hanya percaya kepada dirinya sendiri saja (seperti halnya orang-orang Kasdim) dan mereka gagal; tetapi orang-orang benar hidup oleh iman—mereka hidup karena mempercayakan diri kepada-Ku! " Hidup oleh iman, hidup berdasarkan firman yang Allah tuliskan di loh hati artinya mempercayakan diri kita di hadapan Allah. Orang benar akan hidup karena iman.

Tidak pernah ada yang terlambat. Janji Allah tidak pernah menipu. Dia menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang berkuasa. Perkatakan keadaan kita, Dia menopang masa depan saya. Saat keadaan bertentangan, kita punya pilihan. Percaya pada fakta atau percaya firman. Kalau kita percaya firman, kita akan melihat kemuliaan Allah.

Yohanes 11:6, “Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;” Sepertinya Yesus sengaja. Berapa kali kita berpikir Tuhan sengaja biarkan doa-doa kita. Tapi Tuhan punya rencana yang mulia. Lazarus tidak pernah ikut persekutuan, tapi setelah dibangkitkan Lazarus mulai ikut persekutuan.

Yohanes 11:14-15,” Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Yesus belum bertemu Maria dan Marta. Tapi Yesus tahu waktu-Nya. Tuhan ingin melatih kita belajar percaya. Seperti rajawali, ada fase selama 150 hari memperbarui diri, tapi Tuhan tetap pelihara.

Yohanes 11:21-26, ayt 22,” Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Marta memperkatakan yang ia percaya. Marta tahu Yesus sanggup melakukan apapun. Roma 8:32, Yesus pengantara kita, Dia pensyafaat bagi kita. Di ayat 24, Marta mulai menyanggah dengan pengetahuan. Dia meragukan firman yang dia perkatakan sendiri. Jangan buat firman Allah hanya jadi pengetahuan. Ayat 25, Tuhan tetap berkata, apapun yang sudah mati dalam hidup kita, Tuhan adalah Allah yang sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada. Ayat 26, kalau kita masih hidup dan percaya, kita punya jaminan kekal. Yesus tidak hanya memberikan penebusan soal rohani, tetapi segala hal.

Yohanes 11:39-44, Ayat 39, Marta memperkatakan fakta. Belajarlah percaya pada Tuhan. Sama seperti Abram yang percaya pada Allah, Allah perhitungkan sebagai sebuah kebenaran. Fakta mengkandaskan iman Marta. Ayat 40, dalam fase yang baru, kalau kita percaya, kita akan lihat kemuliaan Allah. Ayat 41, mengucap syukurlah, Tuhan sudah dengar doa kita. Kalau kita punya keinginan, nyatakan dalam doa, dalam permohonan, dan ucapan syukur (Filipi 4:2). Ayat 43, Yesus mulai berteriak "Lazarus keluar!" Ijinkan Yesus berfirman dalam hidup kita. Bila ada penyimpangan dalam sel-sel tubuh kita, ijinkan Yesus memperkatakan kebangkitkan bagi tubuh kita. Yohanes 11:44 [KJV] And he that was dead came forth. Apa yang pernah mati akan keluar. Apa yang mati, dibangkitkan.

Ibrani 4:14 [FAYH], ayt 14, “Tetapi Yesus, Anak Allah, adalah Imam Besar kita yang agung, yang telah pergi ke surga untuk menolong kita. Karena itu, janganlah kita berhenti menyandarkan diri kepada-Nya.” Yesus saat naik ke sorga, tidak diam saja. Dia menjadi pensyafaat. Oleh sebab itu sandarkan diri pada Yesus. Ibrani 4:15-16 [FAYH],Imam Besar kita ini memahami kelemahan kita, sebab Ia juga pernah mengalami cobaan seperti kita, meskipun Ia tidak pernah kalah sehingga berdosa. Jadi, marilah kita dengan berani datang ke takhta Allah dan tinggal di sana untuk menerima pengasihan-Nya dan mendapat kasih karunia yang menolong kita pada saat kita membutuhkan pertolongan.”

Amin.