Berusaha Di Dalam Berkat Allah

. Hits: 194

Ringkasan Khotbah Minggu Sore 20 September 2020 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Yang bisa mengubah keadaan bukanlah kekuatan dan kepandaian kita. Semua itu terbatas dan dipatahkan keadaan. Belajarlah bergantung pada kemurahan Tuhan. Kita tidak berusaha untuk mendapat berkat, tetapi kita berusaha dan bekerja karena kita sudah diberkati. Saat kita kelola yang Tuhan sudah taruh, situasi boleh buruk, tetapi tinggallah dalam perkenanan Tuhan, tetap bersyukur. Sehingga kita bermental anak Raja, bertindak dan berusaha sesuai janji Allah.

Roma 4:13, “Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman. Kita boleh tinggal di kota kecil, tapi kita mewarisi janji Allah. Kalau Tuhan berfirman “akan mewarisi dunia”, Tuhan bersungguh-sungguh pada perkataan-Nya. Roma 4:16, “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua,” Gunakan seluruh tubuh kita untuk memuliakan Tuhan, karena Tuhan telah menjanjikan hal yang terbaik bagi kita.

Amsal 10:6, “Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.” Percayalah di kepala kita ada berkat. Mazmur 127:1-2, kalau bukan Tuhan yang membangun rumah Allah, tidak mungkin terjadi. Ayat 2, sia-sia berusaha dari pagi sampai malam, kalau Tuhan tidak berkenan. Kalau kita tidak ijinkan cara dunia dalam pekerjaan kita, kutuk dunia tidak akan terjadi pada kita. Saat kita terima perkenanan Allah, rasanya hanya punya sedikit, tetapi Allah tetap mendatangkan kelimpahan. Dalam keterbatasan, kerjakan dengan iman, “sebab Tuhan memberikan yang dicintai pada waktu tidur”.

1 Raja-raja 3:5, “Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Salomo tidak akan terima tawaran Tuhan kalau dia terjaga. Tuhan menawarkan pemberian saat Salomo rest. 1 Raja-raja 3:11-13, saat Salomo meminta hikmat, Tuhan memberikan respon yang luar biasa. Ada berkat yang berlimpah. Siapa Salomo? 2 Samuel 12:24-25, Salomo adalah anak Batsyeba, wanita yang masa lalunya buruk. Tetapi Tuhan mengasihi Batsyeba, Tuhan ubahkan hidupnya dan Salomo. Sejak dalam kandungan, Allah sudah mengasihinya. 1 Raja-raja 2:15, bahkan Adonia kakak Salomo pun mengakui “sebab dari TUHANlah ia mendapatnya”.

1 Raja-raja 9:3, “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.” Saat bait Allah yang dibangun Salomo megah, Tuhan berkenan. Sampai di Perjanjian Baru pun, nama Salomo disebutkan 10 kali. Kisah Para Rasul 7:47, “Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah. Salomo sama seperti kita, tetapi dalam ketidaksempurnaannya Tuhan masih menangguhkan hukuman karena ketidaktaatannya, 1 Raja-raja 11:11-12. Jalani hari-hari di dalam firman Allah yang sudah memberkati kita, kita akan melihat mata Allah tertuju pada kita.

Amin.