Melekat Kepada Tuhan

. Hits: 210

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 25 Oktober 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Yesus adalah kasih karunia itu sendiri, Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Itu sebabnya kita punya keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia-Nya.

Mazmur 91:14 - "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Kapan ini terjadi?

Saat kita mengenal nama-Nya yaitu Tuhan Yesus Kristus. Bahkan suratan Roma mengatakan barangsiapa berseru kepada Tuhan, tidak akan dipermalukan. Kadangkala kita berpikir saya tidak memenuhi syarat untuk melekat kepada Tuhan. Kabar baiknya, syaratnya hanya datang dengan iman kepada Yesus. Matius 11:28 - Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Letih lesu = kopiao, kata kopiao bisa ditemukan dalam Lukas 5:5, ketika Petrus berusaha keras semalam-malaman menjala, tapi tidak mendapatkan apa-apa. Saat menghampiri Tuhan, memang tidak salah kalau kita mengintrospeksi diri, tapi iblis senang membuat kita terus-menerus mengintrosepksi diri dan membuat kita tidak bisa datang kepada Tuhan.

Markus 5:25-34. Perempuan ini sakit pendarahan 12 tahun, ia sadar berdasarkan hukum Taurat ia cemar, tidak layak (Imamat 15:19). Rupanya tindakannya mendekati dan menjamah ujung jubah Yesus tidak didasarkan karena ia melihat dirinya. Sebab kalau ia melihat dirinya, ia pasti tidak berani berada di kerumunan, orang lain pasti melemparinya dengan batu karena membuat mereka menjadi najis/cemar. Kabar baiknya, dia sudah mendengar berita-berita—tidak hanya 1 kali—tentang Yesus, tentang kasih karunia (Markus 5:27). Berita-berita tentang Yesus yang telah ia dengar membangkitkan imannya (Roma 10:17). Tuhan tahu kondisi, masa lalu kita, saat kita dengar firman Tuhan Allah, biarlah itu membangkitkan iman untuk tetap melekat kepada Tuhan. Ada banyak orang yang bisa menyentuh Yesus, tapi hanya satu orang yang menerima mukjizat, bisa menyerap tenaga Yesus. Ketika bangkit imannya perempuan ini menyentuh Yesus dengan iman, ada kuasa, kebenaran yang menyembuhkan. Yesus datang, Ia pulihkan terlebih dahulu, baru perempuan ini punya pengakuan. Yesus fokus kepada imannya (Markus 5:34). Adakah Yesus mendapati iman bagi setiap kita? Roma 14:23 - ... Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. Dengar firman Allah, bukan untuk mencari kesalahan orang lain, tapi ijinkan firman Allah membangkitkan iman, proses sedang melekat kepada Tuhan.

Yohanes 1:17 - sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Musa adalah pengantar, dialah yang menerima hukum Taurat dan di antarkan kepada umat, sedangkan Yesus adalah kasih karunia itu sendiri, Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Kita mau lebih intim kepada pengantar atau pribadi kasih karunia dan kebenaran itu sendiri? Ketika kita datang kepada Yesus, kita menerima kasih karunia itu sama seperti Petrus. Petrus sudah sepanjang malam berusaha dan tidak mendapatkan apa-apa, tapi ketika Yesus berkata tebarkan jalamu di tempat yang dalam, dia mendapat ikan bahkan sangat banyak (Lukas 5:7). Ketika kita undang Dia dan kita percaya kepada-Nya, Tuhan adalah Tuhan yang memberkati, Tuhan muncul dengan kebenaran-Nya (ayat 8). Kapan Petrus merasa ia orang berdosa? Justru saat ia diberkati Tuhan. Ketika kita intim dengan Tuhan, melekat kepada-Nya, Ia akan mengangkat kita lebih tinggi. Mazmur 91:14 - Because he hath set his love upon me, therefore will I deliver him: I will set him on high, because he hath known my name. Ketika kita taruh hati kita kepada Tuhan, Aku akan bebaskan (sagab = exalted, angkat) dia. Tidak ada kata terlambat untuk melekat kepada-Nya. Siapa yang kita iman? Saat kita mengimani Yesus, Tuhan sendiri yang akan mengangkat kita, memberkati kita.

Amin.