Rahasia Hati

. Hits: 131

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 11 April 2021 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Yesus bangkit untuk menyatakan Dia adalah bukti yang hidup. Yesus naik ke sorga di sebelah kanan Allah Bapa dan menjadi Pensyafaat bagi kita. Oleh sebab itu, sandarkan diri kita pada janji Allah.

Kisah Para Rasul 13:22, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” Ketika kita belajar tentang rahasia hati, kita bisa alami yang Daud alami.

Daud didapati sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan. Sebelum Daud jadi raja, hatinya benar-benar hanya terfokus pada Tuhan. Bahkan dia bisa berkata, “Sekali pun ayah dan ibuku membuang aku, Tuhan menyambut aku”. Dia tidak tenggelam dalam penyesalan karena keadaan. Daud fokus pada pemilik firman meski pun tidak dianggap diantara saudara-saudaranya.

Mazmur 132, Daud sudah punya satu ketetapan hati kepada Allah yang Mahakuat, Allah Yakub. Ayat 3-5, "Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, tidak akan berbaring di ranjang petiduranku, sesungguhnya aku tidak akan membiarkan mataku tidur atau membiarkan kelopak mataku terlelap, sampai aku mendapat tempat untuk TUHAN, kediaman untuk Yang Mahakuat dari Yakub." Obsesi Daud adalah Allah menemukan tempat yang tepat. Daud mendengar tabut perjanjian di padang Yaar (1 Samuel 7:1-2). Dan tabut itu telah berada di sana selama 20 tahun. Bagi Saul, tabut perjanjian bukan menjadi prioritas. Ayat 7-8, Daud punya kerinduan untuk sujud menyembah. Ketika Daud jadi raja, yang pertama kali dia kerjakan adalah memindahkan tabut perjanjian ke Yerusalem. Ayat 13-14, jauh sebelum Rasul Paulus menulis surat-surat, Tuhan memilih Sion. Galatia 4:24-26, Hagar melahirkan anak dari daging, Sara melahirkan anak perjanjian. Hagar digambarkan seperti gunung Sinai dimana 2 loh batu diberikan. Sarah digambarkan gunung Sion--kasih karunia Allah. Sarah bisa benar-benar nikmati janji Allah karena kasih karunia. Karena Daud dekat dengan hati Allah, dia tahu bahwa tempat yang tepat untuk tabut perjanjian adalah gunung Sion.

Ibrani 9:4-5, dalam tabut perjanjian berisi bokor isi manna yang melambangkan pemberontakan manusia pada penyediaan Allah, tongkat Harun yang bicara tentang kepemimpinan Allah, dan 2 loh batu yang artinya pemberontakan manusia pada ketetapan Allah. Namun, ada tutup pendamaian (mercy seat). Di tutup pendamaian harus diperciki darah (Imamat 16:12). Keluaran 25:22, “Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel." Inilah yang membuat Daud benar-benar ingin memindahkan tabut perjanjian.

Mazmur 91:14-16, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku." Saat rahasia hati kita melekat pada Tuhan, Tuhan akan luputkan, Tuhan akan bentengi. Dalam kesesakan, Tuhan akan meluputkan dan memuliakan. Kata keselamatan di ayat 16, dalam bahasa Ibraninya menggunakan kata Yeshua. Dari kata Yeshua, kita mengenal kata Yesus. Yesus bukan dari Sinai, Yesus ada di Sion. Itulah kasih karunia bagi kita. Cari Tuhan sebagai agenda pertama hidup kita. melekatlah dengan hati Tuhan, bersandar pada janji Tuhan. Allah akan kenyangkan kita. Yesus Juruselamat kita, nyata dalam hidup kita.

Amin.