Bila Iman Kita Bagai Tembok Roboh

. Hits: 189

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 11 Juli 2021 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Mungkin ada di antara kita berpikir kalau Tuhan itu ada, mana buktinya? Di mana keberadaan Tuhan? Ketika seorang murid sedang ujian, guru tetap hadir tapi berdiam diri dan seringkali sudah diberikan materi, kisi-kisi yang harus dipelajari untuk ujian. Dalam ujian kehidupan, Tuhan hadir, namun seringkali kita tidak merasakan keberadaan Tuhan. Sepertinya kita kehilangan iman, bagaimana saya bisa alami Tuhan yang besar?

Tuhan sudah beri petunjuk lewat firman-Nya.

2 Korintus 5:7 - sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. Kita hidup karena iman, bukan karena fakta yang kita lihat. Tapi kadang kita punya argumen yang saya lihat begitu menakutkan. Amigdala adalah bagian otak kita yang berfungsi menjadi alat pengaman. Amigdala yang Tuhan tempatkan bisa bereaksi dengan cepat, tapi di sisi lain amigdala ini membuat kita kuatir, was-was tentang hari depan. Kekuatiran menghancurkan iman. Tidak usah mengingkari keadaan, tapi bagaimana ketika kita kuatir dan tidak punya iman? Sadarilah keberadaan Yesus.

Matius 15:22 - Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita. Perempuan Siro-Fenesia ini memanggil Yesus dengan menyebut Anak Daud, dia sedang menyamar, ‘mencomot’ iman umat pilihan menjadi imannya. Yesus tahu bahwa perempuan ini orang Kanaan, bukan orang beriman. Yesus tahu bahwa dia lebih terfokus pada keberadaan-Nya daripada kepada imannya. Ketika perempuan ini terfokus pada Yesus, hasilnya dahsyat. Matius 15:28 - Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Matius 8:8 - Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Perwira ini bukan orang Yahudi, dia orang kafir. Ketika Yesus akan datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambanya, dia merasa tidak layak menerima Yesus. Perwira ini tidak terfokus pada imannya, atau pada kesalehan, pada apa yang telah ia korbankan untuk pembangunan rumah ibadat (Lukas 7), dan pada kelayakannya, tapi dia hanya terfokus pada keberadaan Yesus (Matius 8:10). Yesus tidak mendapati iman sebesar perempuan Siro-Fenisia dan perwira ini di antara umat Israel (Matius 8:11-13). Jangan sampai kita sebagai anak-anak Kerajaan tercampak karena Yesus tidak mendapati iman seperti pada kedua orang itu. Tuhan tahu kalau iman kita bagai tembok roboh, tapi sadarilah keberadaan Yesus.

Yohanes 8:9 - Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Kadangkala orang yang punya kepentingan hanya mengambil sebagian kebenaran saja. Seperti peristiwa ini, hanya si perempuan yang kedapatan berbuat zinah yang diseret ke depan Yesus. Perempuan ini mendengar orang yang akan melemparinya dengan batu  satu per satu mulai pergi. And they which heard it, being convicted by their own conscience, went out one by one [KJV]. Mereka tidak berani melempari karena tertuduh oleh kesadarannya sendiri. Yohanes 8:10-11. Yesus tidak menghukum perempuan ini, Yesus menyuruh perempuan ini pergi dan jangan berbuat dosa lagi. Keberadaan Yesus mengenakan jubah kebenaran pada perempuan ini (Yesaya 61).

Yohanes 21:3-6. Ketika Petrus--seorang murid Yesus--yang kehilangan iman setelah kematian Yesus, ia mengajak teman-temannya untuk kembali mencari ikan. Namun, sepanjang malam mereka tidak mendapatkan. Yesus datang ke pantai dan bertanya adakah yang punya lauk-pauk? Yesus berkata supaya mereka menebarkan jalanya di sebelah kanan perahu dan mereka pun mendapatkan banyak ikan.

Ibrani 12:2 [KJV] - Looking unto Jesus the author and finisher of our faith; .... Ketika jalani hidup ini, lakukan dengan mata yang tertuju kepada Yesus penulis dan penyempurna iman kita. Yohanes 6:40 - Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." Apa kehendak Bapa bagi setiap kita? Kita lihat kepada Yesus dan percaya kepada-Nya.

Amin.