Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 16 Januari 2022 – Oleh Pdm. Rawuh Widodo
Allah kita adalah Allah yang setia. Saat Tuhan berjanji, Dia tidak pernah ingkari dan Dia tidak pernah lalai terhadap janji-Nya. Mungkin ada janji Tuhan yang belum tergenapi dalam hidup kita, namun percayalah, bagi Tuhan tidak sukar untuk menggenapinya. Kalau kita pegang firman Tuhan, kita akan melihat penggenapannya. Memang waktunya tidak seperti yang kita inginkan, tapi waktu Tuhan yang terbaik. Segala sesuatu dalam kehidupan kita ada dalam penentuan Allah. Kalau kita tinggal dalam penentuan Allah, kita akan melihat penyertaan Allah. Dia topang hidup kita sampai janji itu digenapi dalam hidup kita.
Kehidupan manusia dibatasi oleh ruang dan waktu, kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sekehendak hati kita sendiri. Kita tidak bisa melihat secara keseluruhan apa yang terjadi dalam kehidupan kita, hanya Tuhan saja yang mampu melihat keseluruhan kehidupan kita manusia. Allah kita tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, karena Tuhan pencipta waktu, Dia berkuasa atas jagad raya. Penghitungan waktu yang kita pakai untuk mengukur kehidupan kita berbeda dengan ukuran waktu yang Tuhan pakai. Allah punya kuasa atas segala sesuatu dan Dia bisa melihat rangkaian keseluruhannya karena Dia ada sebelum waktu diciptakan. Karena Dia ada di luar waktu, Dia bisa melihat dengan cermat.
Allah menetapkan waktu dan segala sesuatu untuk nantinya bisa bekerja bersama-sama dan pada akhirnya Pengkhotbah 3:11 mengatakan Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tuhan bukanlah Allah yang tanpa rencana, sebelum segala sesuatu dijadikan, Dia sudah punya rancangan terhadap kehidupan manusia. Kehidupan manusia di bumi berbicara mengenai proses. Kalau kita sadari itu proses yang akhirnya kalau sudah tepat pada waktunya, semua dibuat indah oleh Tuhan, kita akan punya pengharapan di sana. Sebatang logam yang teronggok bernilai rendah, namun di tangan pandai besi, logam itu akan ditempa menjadi benda yang punya nilai lebih tinggi. Sekalipun Salomo, penulis kitab Pengkhotbah terkenal karena hikmatnya, tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Kalau Allah sepertinya merahasiakan sesuatu, itu untuk kemuliaan-Nya. Kalau misalnya kehidupan kita sudah diberitahu secara detailnya, mungkin kita akan takut untuk menjalaninya. Ketika kita tidak memahami tentang jalan-jalan-Nya, sikap yang terbaik adalah percaya kepada Tuhan.
Rangkaian kehidupan kita kalau dikumpulkan, kita akan melihat indah pada waktunya. Waktu yang sudah ditentukan = titiwanci (bahasa Jawa); kronos (bahasa Yunani – periode waktu yang sudah ditentukan), kairos (bahasa Yunani – waktunya Tuhan). Hubungkan dengan Ayub 5:9 - Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya; sabar menantikan waktunya Tuhan, jangan berhenti berharap dan percaya, siapa tahu hari ini atau besok itu titiwanci-nya. Kisah Yusuf yang dijahati kakak-kakaknya, dijual ke pedagang Midian dan sampai akhirnya dia tiba di Mesir, semua ada dalam ketentuan waktunya Allah. Semua peristiwa yang Yusuf alami memang rasanya tidak menyenangkan, Yusuf tetap berdoa. Sekalipun sepertinya Allah belum menjawab doa kita, bukan berarti Allah tidak beserta kita, bukan berati Allah tidak melakukan apapun buat kita. Dia tetap mengerjakan rancangan-Nya yang sudah Dia tentukan buat kehidupan kita, sampai pada waktu yang ditentukan Allah firman-Nya digenapi.
Mazmur 105:17-19 – [105:17] diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak. [105:18] Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, [105:19] sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya. Yusuf terus ikuti waktunya Tuhan sampai dia menjadi orang kepercayaan kepala penjara. Sampai titiwanci-nya, waktu yang ditentukan Allah, dia mengalami pemulihan. Sabar, apapun keadaan kita, jangan berhenti berharap pada Tuhan, jangan keluar dari waktunya Tuhan, siapa tahu titiwanci-nya sudah dekat, kita alami pembaharuan, kita alami janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita.
Amin.