Sikap Hidup Yang Benar Menentukan Masa Depan Kita

. Hits: 242

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 20 Februari 2022 Oleh Pdt. Toni Aris Santoso

Daniel 2:20-21, “Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;” Ini adalah pujian yang disampaikan Daniel kepada Tuhan. Daniel mendapat hikmat dari Tuhan untuk mengungkap mimpi raja Nebukadnezar yang menuntut orang pintar dan ahli-ahli untuk mengartikan mimpinya, dengan ancaman penggal kepala. Bahkan rumah mereka akan dirobohkan menjadi puing. Ini adalah sesuatu yang mengerikan. Daniel pun tidak luput dari ancaman itu.

Ketika Daniel hendak menghadap raja, Daniel tidak maju dengan kekuatan dan kebijakannya sendiri. Ia bersama Misael, Hananya, dan Azarya, meminta petunjuk dari Tuhan, Daniel 2:18-19. Ditengah kemustahilan dari setiap masalah yang kita hadapi, serahkanlah ketakutan kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan bertindak. Mazmur 137:5, Tuhan adalah Tuhan yang tahu saat dan waktu yang tepat untuk menolong kita. Tuhan memakai Daniel dan kawan-kawan bukan untuk kesombongan, tetapi sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan.

Mengapa Daniel memiliki sikap hidup yang benar?

1.       Daniel 1:8, Daniel tidak menajiskan dirinya dengan santapan dan anggur yang disediakan raja. Santapan bangsawan pasti enak dan terbaik, tetapi sebelum disajikan, mereka persembahkan makanan itu kepada berhala. Anggur raja bicara tentang pesta yang berlebihan dan memabukkan. Ini juga perlu menjadi sikap hidup kita, jangan sampai kehidupan kita dikuasai oleh kenajisan dan dosa yang menghancurkan kehidupan kita.

2.       Daniel 1:12-13, Daniel mengadakan perbandingan antara orang yang memakan santapan raja dan ia yang makan sayuran saja. Daniel percaya terhadap pemeliharaan Tuhan dibanding menajiskan diri dengan ikatan dosa. Mungkin kita dalam kondisi kekurangan, tetapi kita hanya perlu percaya Tuhan tetap memelihara kita.

3.       Daniel 6:11, meski pun ada ancaman mereka dimasukkan ke gua singa, Daniel tetap beribadah dan berdoa seperti biasanya. Imannya dipertaruhkan.

Banyak tantangan yang Daniel dan kawan-kawan yang harus hadapi, seperti ancaman kepala yang dipenggal saat mengartikan mimpi Nebukadnezar; dapur api bagi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego; serta gua singa saat Daniel tidak mau menyembah Darius. Dalam situasi sulit ini, mereka tetap mengandalkan Tuhan. Ini yang membuat mereka menjadi luar biasa di masa depan.

1 Samuel 17:45-46, ketika itu Daud berhadapan dengan raksasa. Secara manusia, Daud mustahil menghadapi Goliat, baik secara fisik, pengalaman, dan persenjataan. Ada satu iman besar yang menjadi kunci untuk mengalahkan Goliat, bukan karena kekuatan sendiri. Hal ini didukung juga dengan sikap hidup Daud :

1.   1 Samuel 17:37, Daud selalu ingat kepada Tuhan. Ada perlindungan Tuhan dan pemeliharaan Tuhan yang selalu diingat Daud. Mengingat kebaikan Tuhan menjadi salah satu kunci semakin yakin dengan masa depan kita. Kalau kita tidak melihat kebaikan Tuhan, kita cenderung mengeluh dan takut, masa depan menjadi suram seolah tidak ada harapan.

2.   1 Samuel 17:38-40, sebelum menghadapi Goliat, Daud dipersenjatai oleh Saul. Tetapi Daud merasa tidak nyaman dan hanya mau menggunakan senjata yang dimilikinya. Yang perlu kita ingat, senjata yang dipakai Daud adalah senjata Tuhan sendiri, karena ia berperang dengan kuasa Tuhan. Apa yang Tuhan sudah berikan untuk kita, mari kita maksimalkan untuk kemuliaan nama Tuhan. Bukan lagi kita yang melakukan, tetapi kuasa Tuhan.

3.   1 Samuel 30:6, Daud benar-benar terjepit karena keluarganya ditawan musuh, dan pengikutnya semakin menekan dia. Daud mempercayakan imannya pada Tuhan berdasarkan kasih. Bila kita terjepit dan tertekan, jangan lemah dan putus asa. Tumbuhkan iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan, Tuhan akan bertindak.

4.   Daud senantiasa hidup berharap pada Tuhan dan mau dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan. Kita melakukan sesuatu untuk kemuliaan nama Tuhan. Tuhan adalah Tuhan yang tahu saat dan waktu yang tepat.

Amin.