Lebih Menyadari Kehadiran Tuhan

. Hits: 144

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 20 Maret 2022 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita mengasihi Tuhan maka kita akan belajar mengerti apa yang diinginkan-Nya. Berapa banyak kali kita berkata aku mengasihi Tuhan, tapi berapa banyak kali kita berkata tapi kenapa Engkau lakukan ini dan itu. Sudahkah kita selalu bisa melihat, fokus kepada Tuhan sebelum kita mengerti waktunya Allah? Kadangkala kita ingin punya pengertiannya, tapi kita mulai kehilangan hubungan dengan Tuhan. Bersemangatlah untuk mengerti Tuhan dan menjalin hubungan dengan Dia.

Mazmur 139:7-12 - [139:7] Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? ....

Ayat 8, ketika sukses dan diberkati, Tuhan ada di tengah sukses dan keberkatan itu. Ketika di titik nadir, hilang pengharapan seperti Yunus di perut ikan--di dunia orang mati, Tuhan tetap ada di sana. Sadari apapun kondisi kita, Tuhan hadir di sana. Ayat 9-10. Terbang dengan sayap fajar punya pengertian satu situasi yang berubah dengan cepat dan drastis. Kediaman di ujung laut bicara tentang situasi yang stabil. Kadang kita berpikir kondisi kita aman-aman saja, ingat, kita tetap perlu Tuhan, Tuhan ada di sana. Ayat 11-12, kegelapan adalah situasi yang tidak ada kepastian. Adakah di antara kita yang sedang berada dalam situasi gelap, ikatan dosa? Siapa yang lebih kita sadari atau imani? Apakah kita lebih menyadari keberadaan-Nya atau lebih meresponi fakta dan keberadaan kita? Berapa banyak kali kita lebih menyadari keberadaan kita, lebih meresponi fakta, padahal ke manapun kita pergi, kita tidak bisa lari dari hadapan Tuhan. Bukankah kita tinggal di dalam Dia, Dia di dalam kita? Apapun kondisi kita, sadarilah Tuhan. Apapun peperangan yang sedang kita hadapi, sadarilah kita tidak pernah sendirian. Ingat, Tuhan tetap beserta kita. Ketika Tuhan ada, Tuhan tidak hanya diam. Ketika kita lebih menyadari Dia, kita sebetulnya sedang mengijinkan kuasa-Nya bekerja dalam hidup kita.

1 Samuel 17. Daud, dia dibuang oleh ayah ibunya (Mazmur 27:10). Daud terbiasa bekerja sendirian, sepertinya dibedakan dari kakak-kakaknya oleh orangtuanya. Ketika hidup kita terasa dibedakan, ingat, Tuhan terlebih besar, sadarilah Tuhan. 1 Samuel 17:37. Situasi waktu itu raja Saul dan pasukannya gemetar karena Goliat. Daud yang ada di medan perang sebenarnya sedang mengantarkan bekal bagi kakak-kakaknya. Daud terusik karena mendengar Goliat mengusik nama Tuhan. Tuhan persiapkan Daud menjadi giant killer lewat pekerjaan rutin setiap hari. Tuhan melatih tangannya untuk berperang dan jari-jarinya untuk bertempur ketika Daud berhadapan dengan singa dan beruang. Ayat 45, Daud melihat fakta Goliat tinggi, persenjataannya lengkap, tapi Daud lebih menyadari siapa yang beserta dia. Ayat 46, Daud tidak membawa senjata, dia hanya membawa pengali-ali. Bagaimana Daud bisa memenggal kepala Goliat, padahal dia tidak bersenjata? Ayat 47, bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan lembing. Apakah kita sedang menghadapi pertempuran? Tuhan ingin buktikan bahwa Dia Allah yang besar, Dia adalah satu-satunya Allah yang berkuasa dan sungguh terbukti (ayat 50-51). Kadang kita berpikir kalau kita tidak punya pedang, kita tidak punya andalan. Ingat, peperangan di tangan Tuhan.

Ketika Daud menyadari Tuhannya--ingat Daud tidak punya modal--tapi Tuhan mampu balikkan keadaan. Yosua 23:10 - Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. Kalau kita lebih menyadari keberadaan-Nya, firman Allah sungguh akan terjadi. Tuhan sanggup membuat dari nothing to be something.

2 Tawarikh 32:7-8. Satu kali Hizkia terkepung kerajaan yang benar-benar berkuasa di jaman itu sehingga rakyat ketakutan, tapi Hizkia sama seperti Daud lebih menyadari Allahnya. Yang menyertai kita lebih banyak dan lebih berkuasa dari situasi kita. Tuhan yang berperang. Tuhan buktikan dalam 2 Raja-raja 19:34-35 - [19:34] Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku." [19:35] Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! Tuhan lakukan sesuatu yang besar 2 Raja-raja 19:37, raja Sanherib dibunuh oleh anak-anaknya. Kita menghadapi peperangan yang sama, siapa yang lebih engkau sadari?

Amin.