Biji Mata-Nya

. Hits: 115

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 27 Maret 2022 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita punya hati yang menyembah, sikap hidup saya terhubung dengan Tuhan, satu frekuensi dengan Tuhan maka kita bisa menerima banyak hal. Keuntungannya bukan untuk Tuhan tapi untuk kita sendiri. Karena kita satu frekuensi dengan Tuhan, kita bisa menerima berkat-Nya. Berapa banyak kali kita tidak mau satu frekuensi dengan Tuhan? Sebetulnya ketika kita masuk dalam kehendak Tuhan, kita sedang dibawa satu frekuensi dengan Dia.

Lukas 1:46 - Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, Ini adalah pujian Maria ketika mengandung bayi Yesus. Tidak ada orang yang mengerti, semua orang salah sangka, dipikirnya Maria sudah berzinah. Maria bersyukur rupanya masih ada Elisabet yang mengerti (Lukas 1:42-45). Tuhan sediakan orang-orang di sekitar kita yang mengerti kondisi kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang menyelamatkan. Maria dalam pujiannya berkata Lukas 1:47 - dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, Berapa banyak kali kita mengenal Allah adalah Allah yang berfirman, yang menuntut umat-Nya untuk taat, untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Kabar baiknya, Allah bukan hanya berfirman, tapi Allah kita adalah Juruselamat (ahli untuk menyelamatkan).

Yesaya 64:4, Dia bertindak bagi kita yang menantikan-Nya. Dia adalah Allah yang menebus, rela menjelma menjadi manusia, Dia menciptakan waktu, Dia adalah zat ilahi yang kekal. Sebelum ada waktu, Dia ciptakan waktu. Dalam rangka untuk menyelamatkan manusia yang sudah gagal untuk taat dan tergadai kepada dosa, Dia takluk kepada ciptaan-Nya. Galatia 4:4, Dia takluk pada waktu, padahal waktu adalah ciptaan Tuhan. Allah yang menjelma menjadi manusia, memakai rahim Maria. Allah adalah pencipta waktu Dia masuk dan takluk kepada urutan waktu supaya nanti genap waktunya Dia bisa selamatkan kita. Allah pencipta waktu, Dia ikuti kronologi waktu, Dia mati di kayu salib untuk menbus dosa kita. Galatia 4:5, manusia tidak berdaya kepada hukum Taurat, tidak ada manusia yang sanggup melakukan kesepuluh hukum Taurat secara sempurna seumur hidup. Yesus Dialah yang bisa genapi, Dia tidak ada salah tapi Dia menjadi Penebus supaya kita diangkat menjadi anak Allah. Galatia 4:6-7. Dia tahu kita bisa pasang surut, tapi Dia kirimkan Roh Kudus-Nya masuk dalam hati kita. Kita bukan hanya sekadar umat, tapi kita adalah anak. Bahkan kita bisa menyebut Dia dengan nama intim Abba karena ada Roh Anak-Nya, Roh Kudus tinggal dalam kita. Kabar baiknya, anak punya waris yang membedakan dengan orang lain. Sebagai anak, kita terima waris, sesuatu hak istimewa dari Tuhan.

Allah mengenal kita satu per satu. Mazmur 10:14. Ketika kita ditaruh di atas tangan yang berlubang paku, hasilnya dahsyat 1 Tawarikh 11:13. Ketika Daud dan Eleazar ada di Pas-Damim (= telapak tangan yang berdarah), mereka hanya tinggal berdua dikepung berkeliling oleh pasukan Filistin. Karena “kebetulan ilahi” mereka berada di Pas-Damim, hanya berdua mereka mengalahkan seluruh pasukan dan terima kemenangan yang besar. Ketika kita mau seirama dengan Dia, kelihatannya kita masih harus berperang tapi ada kemenangan yang Tuhan janjikan, inilah waris.

Zakharia 2:8 - ... -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --: Kita umat tebusan, anak-anak Allah, ahli waris-Nya, kita adalah biji mata-Nya. Dia adalah Allah yang membela kita. Mazmur 91:1-2 bicara tentang perlindungan Allah. Allah Yang Mahatinggi = El-Elyon, Allah Yang Mahakuasa = El-Shaddai. Tuhan dalam bahasa asli menggunakan kata Yehovah. Kita masih hidup di dunia, ada banyak kejahatan di sekitar kita, ada banyak yang menakutkan tapi kita bisa berkata kepada Yehovah, Engkau adalah Allahku, tempat perlindunganku. Kubu pertahanan manusia bisa dijebol, tidak demikian dengan perlindungan Allah. Ada 2 nama Allah  di situ, Yehovah dan Elohim. Kata Elohim pertama kali muncul dalam Kejadian 1:1. Yehovah punya pengertian Allah yang memegang janji. Ketika kita berkata Tuhan Engkau perlindungan, kubu pertahananku. Tuhan adalah Yehovah yang memegang janji-Nya, manusia terbatas untuk memegang janji Allah, tapi Yehova kita adalah Allah yang memegang janji-Nya dan Dia tidak bisa ingkar. Kejadian 17:2, ingat Abraham usianya sudah 99 tahun sudah impoten, istrinya 89 tahun sudah menopause, tapi Yehovah Allah pemegang janji. Permasalahannya mana yang lebih kita pegang? Janji Allah atau keadaan kita? Ayat 4, 6, Allah berkata engkau berusaha bukan dengan kekuatanmu, engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Ayat 7, Aku Yehovah, Aku yang memegang janji dan Aku yang akan melaksanakan janji-Ku. Apakah kita bisa seirama dengan hati-Nya, tangkap isi hati-Nya? Kalau Allah sudah berjanji, Allah kuat memegang janji-Nya. Firman Allah adalah Tuhan sendiri. Janji Allah berlaku untuk Abraham dan keturunannya.

Galatia 3:7,9,14. Mungkin kita berpikir saya ini orang kafir, tapi kita disebut anak-anak Abraham karena kita hidup dengan iman. Ketika kita hidup dari iman kita ikut diberkati bersama-sama Abraham. Allah yang bertindak menjelma menjadi manusia supaya di dalam Yesus berkat Abraham sampai kepada kita sehingga oleh iman kita terima jaminan, kita diberkati seperti Abraham.

Amin.