Menikmati Kasih Anugerah Dalam Keintiman

. Hits: 77

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 18 Juli 2023 - Oleh Pdt. Peterus Rediwan.

Kidung Agung 7:10-13 - [7:10] Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. [7:11] Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! [7:12] Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! [7:13] Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!

Kitab Kidung Agung menggambarkan hubungan Kristus dengan umat-Nya. Hubungan terjadi digambarkan seperti sepasang kekasih, antara mempelai pria dan wanita. Ada dua hal yang bisa dipelajari:

1.   Keintiman.

      Kidung Agung 7:10, untuk menjalin sebuah keintiman harus ada cinta, tanpa ada rasa cinta tidak ada keintiman tapi pemaksaan, dan kesadaran dalam diri kita bahwa diri kita milik Tuhan. Kidung Agung 2:16, saling memiliki, sadar bahwa kita milik Tuhan dan Tuhan milik kita. Roma 14:8, baik hidup maupun mati kita adalah milik Tuhan. Kita ini milik Tuhan dalam keadaan apapun juga. Kesadaran ini yang harus ada dalam umat Tuhan. Kita adalah pribadi yang berharga di mata Tuhan. Tanpa kesadaran ini akan sulit untuk menjalin keintiman dengan Tuhan. Keintiman terjadi kalau itu hubungan dua arah, saling memiliki. Kepada siapa kita bergairah? Kita hanya boleh bergairah kepada Tuhan, karena Tuhan lebih dulu bergairah kepada kita, kalau kita tempatkan kepada yang lain, berarti kita mendua. Tidak ada tempat untuk kita bergairah dengan yang lain ketika kita mau menjalin keintiman dengan Tuhan.

      Keintiman adalah personal, bukan komunal. Tidak bisa rombongan karena itu hubungan pribadi. Harus egois ketika beribadah, punya hubungan yang egois dengan Tuhan ketika menyembah Tuhan. Tidak peduli dengan keadaan sekitar.

      Apakah keintiman itu harus dimunculkan, dinampakkan dalam kehidupan sehari-hari? Beranikah kita tampilkan? Tunjukkan keintiman dengan Tuhan dengan gaya hidup kita sebagai pengikut Kristus di depan siapapun juga, dimana pun juga.

2.   Berkat di dalam keintiman.

      Kidung Agung 7:11, kata padang berasal dari kata hds sadeh, bicara tentang padang di mana di situ ada binatang liar, buas, medan pertempuran. Judul perikop Kidung Agung 7 kenikmatan cinta. Bermalam di padang, ada jangka waktu tertentu kita berada di situ. Dalam pemikiran kita, ketika kita intim dengan Tuhan, hidupnya baik-baik saja. Tidak! Ini situasi yang tidak mengenakkan buat kita. Namun, ingat, di situasi dan kondisi yang tidak mengenakkan buat kita, kekasih kita ada di sana. Ada kalanya kita diijinkan Tuhan masuk ke situasi ada binatang buas, binatang liar, di medan pertempuran, ingat, Tuhan ada di sana. Dalam kondisi sulit pun Tuhan ada di sana dan tetap berkuasa. Tidak selamanya kita ada di malam yang gelap.

      Kidung Agung 7:12, pasti akan ada pagi setelah malam. Pohon anggur, delima bicara tentang sukacita, kelimpahan, kemakmuran, juga pengorbanan. Dengan pengorbanan darah Kristus Aku siapkan kelimpahan, sukacita, kemakmuran, berkat. Aku akan memberikan dalam bahasa aslinya diulang 2 kali, itu artinya Tuhan akan berikan, buktikan cinta-Nya terus-menerus kepada kita, karena Dia bergairah terhadap kita.

      Kidung Agung 7:13, ketika kita ada dalam kondisi malam, tidak mengenakkan, ingat, pagi pasti akan datang, dan Tuhan akan terus berikan cinta-Nya. Dia telah menyimpan berkat-berkat terbaik-Nya bagi kehidupan kita. Mungkin kita sedang berada di situasi malam, jangan tinggalkan keintiman bersama Tuhan. Tetaplah miliki gairah di dalam Tuhan. Karena tidak selamanya malam, akan datang pagi yang Tuhan sudah siapkan bagi kehidupan kita. Tuhan mau buktikan cinta terus-menerus dalam kehidupan kita. Yakinlah di situasi malam, Dia telah siapkan berkat-berkat terbaik-Nya karena kita adalah kekasih-Nya, pujaan hati-Nya. Tetaplah ada dalam keintiman bersama Tuhan.

Amin.