Menanti Dengan Bersyukur

. Hits: 99

Ringkasan Khotbah Ibadah Thanksgiving (pagi), 29 Oktober 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Menanti penggenapan janji Allah dengan bersyukur. Biarlah kita bersyukur untuk kehidupan kita. Kalau kita masih hidup berarti masih ada pengharapan. Ulangan 2:7 - Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun. Bukan berarti ketika Tuhan menyediakan kemudian kita hanya menunggu menanti. Jangan malas, kita harus tetap bekerja. Ayat 6 - Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum. Ketika mereka harus melewati tanah Edom, Tuhan katakan ini. Uangnya dari mana? Mereka tidak punya penghasilan, mereka sedang jadi musafir, tapi ini merupakan bagian dari penyediaan Allah. Allah tahu kebutuhan, kesusahan kita.

Nehemia 9:21 - Empat puluh tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di padang gurun. Mereka tidak berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka tidak bengkak. Empat puluh tahun lamanya mereka mengembara rasanya tidak ada kepastian, tapi Tuhan cukupkan kebutuhan mereka, mereka masih bisa berjalan mengikuti langkah Tuhan walaupun bersusah payah. Ayat 20 - Dan Engkau memberikan kepada mereka Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka. Juga manna-Mu tidak Kautahan dari mulut mereka dan Engkau memberikan air kepada mereka untuk melepaskan dahaga. Tuhan mau mengajar kita, Tuhan tetap berikan firman-Nya, sukacita-Nya. Ayat 19 - Engkau tidak meninggalkan mereka di padang gurun karena kasih sayang-Mu yang besar. Tiang awan tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin mereka pada perjalanan, begitu juga tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui. Bangsa ini berdosa, kadang bersungut-sungut. Tapi ingat, kasih Tuhan lebih besar dari dosa, kelemahan, kegagalan kita. Tuhan tidak tinggalkan kita di padang gurun, kadangkala kita harus mengalami panasnya perjalanan, bersyukur saja. Tuhan tetap menyertai di setiap jalan kita.

 

Amos 2:10 - Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori; Tuhan pimpin kita di padang gurun karena Tuhan punya rencana untuk memberkati di satu tempat yang sudah Dia pikirkan. Kalau Tuhan sudah berfirman, apakah kita mau percaya? Tuhan sudah katakan selama 40 tahun di padang gurun Aku menyertai engkau, Aku tetap menjadi Allahmu. Permasalahannya rupanya tidak semua orang alami itu.

 

Selangkah lagi bangsa itu akan masuk ke Tanah Perjanjian, tapi Bilangan 14:29 katakan Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Dosa persungutan tidak termasuk dalam Hukum Taurat. Bersungut-sungut bukan bicara tentang dosa, benar dan salah, tapi rupanya ketika bersungut-sungut menghalangi mereka untuk masuk dalam Tanah Perjanjian. Biarlah ini menjadi peringatan buat kita. Ingat, setiap firman yang diijinkan Roh Tuhan dituliskan menjadi peringatan buat kita. Ayat 30 - Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Kalau Tuhan berjanji lewat firman Allah, Tuhan tidak hanya berjanji tapi bersumpah supaya kita alami semua janji-Nya. Kadangkala Tuhan ijinkan ada situasi untuk mengubah hati (sesuatu yang di dalam), bagaimana kita memaknainya? Ayat 31 - Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu. Tuhan beri tantangan di depan kita karena Tuhan sudah sediakan kemenangan. Kalau Tuhan yang berjanji, ingat, Tuhan sanggup genapi apa yang Ia janjikan, tapi manusia paling senang cepat mengasumsikan, cepat memprediksi. Yosua dan Kaleb melihat fakta yang sama, tapi melihat dengan caranya Tuhan. Sayangnya mayoritas bangsa itu menghina visi tentang Kanaan. Kalau Tuhan beri visi pada kita, jangan cela visi dari Tuhan. Maukah kita seirama dengan Dia?

 

Mazmur 19:13,15 - Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. Ijinkan firman Tuhan mengajari pikiran, hati kita, sehingga semua yang keluar dari mulut kita berkenan di hadapan Tuhan. Apa yang kita perkatakan di hadapan Tuhan akan Tuhan genapi sempurna dan segera.

 

Amin.