Dibawa Pada Jalan Kemenangan-Nya

. Hits: 118

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 19 November 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

2 Korintus 3:4,5 - [3:4] Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. [3:5] Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ketika kita benar-benar yakin kepada firman, keyakinan kita kepada firman akan membawa kita sampai pada satu kesadaran bukan karena kita mampu, kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah. 2 Korintus 2:14 - Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. Hidup kita yang menjadi suratan Kristus bukan berarti hidup kita bebas masalah. Kalau hidup sedang menghadapi masalah, ingat, Dia selalu, pasti membawa kita di jalan kemenangan-Nya.

 

Kejadian 40:1-4. Ketika kita ada di jalan Tuhan, kadang Tuhan bawa kita di pengalaman yang tidak menyenangkan. Tapi ingat, Tuhan selalu membawa kita di jalan kemenangan-Nya. Yusuf sudah melakukan sebagaimana imannya. Sejak dari muda dia menjadi orang yang menerima visi dari Tuhan, tapi bukan berarti hidupnya baik-baik saja. Yang menyusahkannya justru kakak-kakaknya sendiri. Mereka menjual Yusuf kepada orang-orang Midian. Ketika Yusuf sudah berhasil di Mesir karena Tuhan, dia difitnah istri tuannya sendiri. Yusuf dipenjara, tapi Tuhan yang selalu membawa di jalan kemenangan, Tuhan paling ahli menaruh kebetulan-kebetulan ilahi. Saat itu juru minuman dan juru roti yang membuat kesalahan kepada raja ditahan. Yusuf susah karena difitnah, sekarang dia ditempatkan bersama mereka untuk melayani mereka. Kejadian 40:6,7, juru minuman dan juru roti ini sedang susah, tapi Yusuf memperhatikan kesusahan orang lain dan dia menawarkan diri untuk membantu. Kejadian 40:21-23. Yusuf sampaikan apa yang dia tahu dari Tuhan. Ketika Yusuf bisa mengartikan mimpi mereka, kepala juru minuman dikembalikan ke jabatannya semula tapi Yusuf masih di penjara. Yusuf sudah menolong tapi dilupakan.

 

Allah tahu untuk selalu membawa kita di jalan kemenangan. Kejadian 41:8,9. Kalau Tuhan bekerja, Tuhan bekerja tepat waktunya. Kebetulan ilahi Firaun bermimpi. Dia sudah mengumpulkan semua ahlinya dan tidak ada seorang pun yang bisa memberikan jawaban. Di situlah kepala juru minuman berkata aku sudah bersalah lupa pada Yusuf. Kalau saat itu Yusuf dilepaskan, Yusuf hanya akan menjadi pegawai biasa. Yusuf itu budak, tapi ketika peristiwanya tepat, Firaun bermimpi dan tidak ada seorang pun yang bisa mengartikannya, di situ juru minuman raja teringat Yusuf. Yusuf dari penjara langsung masuk ke istana, didandani. Waktu diperhadapkan di depan Firaun, Tuhan yang selalu membawa Yusuf di jalan kemenangan adalah Tuhan yang selalu diingat oleh Yusuf, terbukti dari jawaban Yusuf. Kalau kita percaya Tuhan selalu membawa kita di jalan kemenangan, ijinkan firman Allah itu mengubah hati dan pikiran kita sehingga menghadapi apapun yang selalu kita ingat adalah Tuhan. Kejadian 41:25,28,32. Yusuf menggeser fokus Firaun pada Allah, tadinya fokus Firaun minta jawaban tertuju pada Yusuf. Bukan karena Yusuf cerdik, tapi karena Yusuf sadar kesanggupannya adalah pekerjaan Tuhan. Tuhan sebetulnya yang memberitahukan pada Firaun. Kedua kalinya Yusuf juga berkata pada Firaun untuk fokus kepada Allah, bukan pada Yusuf. Tadinya Firaun berharap pada Yusuf, tapi dengan hikmat dari Tuhan Yusuf geser bukan aku jawabannya, Allah jawabannya. Ketika Allah membawa kita di jalan kemenangan, ingat ketika kita sadar kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah, kita akan selalu bisa berkata bukan aku, itu hanya karena Tuhan.

 

Respons Firaun: Kejadian 41:38,39. Ketika Yusuf selalu menikmati buah pohon kehidupan, Firaun punya pengakuan tentang Yusuf seorang yang penuh Roh Allah. Suratan Kristus, bukan? Bukan karena Yusuf tapi karena Allah. Akhirnya Yusuf menjadi orang kedua di Mesir karena Allah yang bekerja. Bahkan Yusuf digelari Zafnat-Paanea (dia yang menyingkapkan perkara tersembunyi). Nama ini bukan ditujukan pada pribadi tapi dia ditujukan pada penguasa semacam dewa yang bisa mengungkap perkara tersembunyi. Nama itu diberikan karena Firaun sadar bukan karena Yusuf tapi karena Allah yang ada dalam Yusuf.

 

Mazmur 119:31,36,112 - [119:31] Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu. [119:36] Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba. [119:112] Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir. Ketika kita condongkan hati kita hanya kepada firman-Nya, Tuhan akan bawa kita pada jalan kemenangan-Nya sampai saat terakhir.

 

Amin.