Allah Mau Karya-Nya Dinyatakan Di Dalam Kita

. Hits: 84

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 26 November 2023 Oleh Pdt. Peterus Rediwan

 

Yohanes 9:1-3 - [9:1] Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. [9:2] Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" [9:3] Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

 

Latar belakang orang buta.

Fakta pertama: buta sejak lahir, tidak pernah melihat cahaya atau terang sejak lahir. Dalam masa hidupnya orang buta ini hidup dalam kegelapan. Masa kecilnya tidak baik-baik saja, dia alami buta sejak lahir sampai dia berjumpa dengan Yesus. Fakta kedua: dia alami kecacatan dalam hidupnya, dia harus terima anggapan (stigma) negatif dalam hidupnya. Dalam tradisi Yahudi, orang pasti menghubungkan dengan dosa, ayat 2. Karena ada anggapan ketika orang mengalami kecacatan pasti ada hubungannya dengan dosa. Dia bisa mendengar pernyataan-pernyataan atau anggapan orang. Dia juga dianggap aib oleh keluarga. Yohanes 9:19-22. Sehingga sangat besar kemungkinan anak ini dimusuhi orangtua atau keluarga. Bahkan ketika dia bisa melihat, mereka tidak bersukacita, ada beban luar biasa di dalam hidupnya. Kemungkinan besar pun dia tidak punya teman. Jaman dulu belum ada sekolah untuk orang berkebutuhan khusus. Yohanes 9:8, ketika orang buta ini tidak dianggap keluarganya, untuk membiayai hidupnya dia mengemis. Dia dibuang keluarganya. Dia hidup dari belaskasihan orang lain.

 

Ada fakta menarik juga: Yohanes 9:30-33. Orang ini memang punya keterbatasan, tapi ayat 32 mengatakan di tengah keterbatasan penglihatannya dia tetap gunakan pendengaran untuk mendengar pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Pendengarannya tajam, dia manfaatkan untuk dengar seperti apa Allah. Dia dengar banyak hal yang Yesus kerjakan, mukjizat yang dia dengarkan. Pendengarannya menjadi iman, imannya bertumbuh, Roma 10:17 - Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Pendengarannya membuatnya punya pengharapan karena iman timbul dari pendengaran. Satu saat Yesus lewat, dia tahu. Ketika Yesus campurkan adonan ludah dan tanah, dia tidak protes karena dia tahu. Ketika Yesus suruh basuh dirinya di kolam Siloam, dia lakukan karena percaya. Yohanes 9:35 - Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia (the Son of God - KJV)?" Anak Allah. Ayat 36-38. Iman yang bertumbuh membawa pengenalan yang benar tentang siapa Yesus. Bukan hanya mengakui, tapi dia punya hikmat luar biasa untuk menjelaskan ke orang Farisi. Melalui pengakuan orang buta ini banyak orang juga mengakui Yesus sebagai Tuhan, Yohanes 10:20-21.

 

Tuhan adalah Allah yang memperhatikan. Seruan doanya dijawab Tuhan. Yesus adalah Allah yang bertindak tanpa menunda, Yesus sembuhkan pada hari Sabat. Yesus tahu ini waktunya. Ketika Yesus menyuruh orang buta ini ke kolam Siloam untuk membasuh dirinya, itu bukan sesuatu yang mudah untuk dia lakukan, tidak ada jalur khusus untuk disabilitas. Tuhan tidak biarkan dia berjalan sendiri. Yesus perhatikan ketika dia lewati sebuah proses. Yesus tetap temani dia. Orang banyak boleh melihat orang buta ini orang yang tidak berpengharapan, tidak punya masa depan, tidak dianggap oleh orang lain, orang tidak berguna, tapi di mata Tuhan, Yesus melihat ada yang berbeda dalam diri orang ini. Yesus melihat di dalam dia, pekerjaan Allah akan dinyatakan.

 

Mungkin kehidupan kita sama seperti orang buta ini ada dalam kegelapan, tidak bisa melihat masa depan. Tidak ada jalan keluar karena gelap. Kalau itu terjadi dalam hidup kita, jangan pernah tutup telinga kita untuk mendengarkan firman. Tetap dengarkan firman karena iman timbul dari pendengaran oleh firman. Kita akan punya pengharapan yang besar di dalam Allah. Ada waktunya Tuhan bertindak, Dia bukan Alah yang menunda-nunda. Ketika sedang jalani proses menuju ke kolam Siloam, percayalah ada Yesus yang selalu memperhatikan kita sampai pada satu saat pertolongan Allah itu dinyatakan. Orang lain mungkin melihat percuma, tidak ada harapan, tapi Tuhan melihat kehidupan kita sebagai tempat Dia akan menyatakan karya-Nya dalam kehidupan kita.

Amin.