Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 2 November 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Punyalah perjumpaan dengan Tuhan. Tetaplah baik dan berlaku baik. Bagaimana kita tetap baik walau situasinya tidak baik-baik saja? Kadang kala kita selalu berpikir berdasarkan kondisi di luar. Ilustrasinya: pohon pisang sekalipun ditanam di tempat pembuangan sampah, pisang itu akan berbuah, tetap berasa pisang, tidak pernah berasa/beraroma sampah karena itu kodratnya. Bukankah kodrat kita makhluk Tuhan? Ingat, kodrat kita bukan ditentukan oleh lingkungan atau situasinya.
Galatia 6:9 - Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Karena kodrat awal kita dari Tuhan, Tuhan ciptakan kita baik, berkualitas, berharga. Kejadian 1:26-28, kita diciptakan segambar, satu pola, satu teladan dengan Tuhan sendiri. Sejak awal Tuhan ciptakan kita berkuasa. Allah ciptakan laki-laki dan perempuan. Kita tidak bisa memilih mau menjadi laki-laki atau perempuan. Kromosom pembentuk kita tidak bisa diubah. Mungkin orangtua tidak menginginkan keberadaan hidupmu, tapi keberadaan hidupmu diinginkan Tuhan dan diberkati Tuhan apapun gendermu. Engkau harus jadi seperti kata Tuhan, bukan kata keadaan dan kondisimu. Ayat 31 - Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.... Ijinkan firman melahirkan kita kembali, melahirkan pola pikir, iman kita: saya berharga sebagai manusia.
Contoh anak dari Abraham. Sekalipun Abraham adalah bapa yang menerima janji Allah, Eliezer mencari pasangan untuk Ishak dengan berdoa. Ishak dan Ribka ada dalam rancangan Tuhan, diminta dengan doa. Apakah semua baik-baik saja? Kejadian 25:19-21. Sekalipun Ishak anak perjanjian, bukan berarti tanpa masalah. Apa yang Ishak kerjakan? Ishak berdoa kepada Tuhan untuk Ribka istrinya yang mandul--kemungkinan selama 10 tahun. Akhirnya mereka peroleh anak kembar.
Masalah kedua terjadi kelaparan.
Kejadian 26:1, setelah mempunyai keluarga, Ishak tetap harus bertanggung jawab untuk keluarganya. Ishak mulai bergeser ke daerah Gerar (sekarang jalur Gaza). Ayat 2, ada perjumpaan Tuhan dengan Ishak. Jangan pergi ke Mesir, jangan coba andalkan manusia atau kekuatan dunia ini, tetaplah setia dengan pekerjaan kita. Ayat 3, kita semua orang asing di dalam dunia ini, kita bukan berasal dari dunia ini. Tuhan berfirman setialah dengan tanggung jawabmu, pekerjaanmu. Tuhan yang akan tepati janji-Nya. Ayat 4, Tuhan yang bertindak, kita rasanya tidak melakukan apa-apa. Bahkan lewat keberadaan kita hidup kita akan memberkati banyak orang. Ayat 5-6, janji Allah kepada Abraham itu terjadi juga buat Ishak. Galatia 3:14, ketika kita percaya Yesus, kita berhak menerima berkat Abraham terjadi atas hidup kita. Ishak tetap setia di Gerar. Bicara tetap berbuat baik, salah satunya kita tetap setia dengan pekerjaan kita. Hadapi tantangan, alami perjumpaan dengan Tuhan, tetap setia kerjakan bagian kita, tetap setia tinggal dengan apa yang Tuhan sudah letakkan.
Perjumpaan Ishak dengan Tuhan merubah hidupnya. Kejadian 26:8, Ishak yang sudah tidak muda lagi dan Ribka masih harmonis. Dia tetap bisa berbuat baik kepada seisi rumahnya, dimulai dengan berbuat baik pada istrinya--suami dan istri ada dalam kesatuan.
Kejadian 26:12-13. Mata rantai berikutnya hasil perjumpaan dengan Tuhan masih dalam masa kelaparan, Ishak bersikap positif terhadap keadaan. Ishak menabur dengan iman, kondisinya tanah kering, tapi yang memberi pertumbuhan adalah Tuhan. Ayat 16, karena mengimani firman Allah, Ishak dimusuhi Abimelekh. Ayat 20, Ishak pergi dan pindah ke satu tempat, menggali sumur--Esek. Tidak mudah menggali sumur di padang gurun butuh usaha yang sangat besar. Ishak diusir. Ishak tidak memilih untuk mempertahankan, dia memilih untuk berpindah. Ayat 21, Ishak menggali sumur lain--Sitna, tetap berhasil karena perjumpaan dengan Tuhan. Ayat 22, Ishak menggali sumur lagi--Rehobot, di situ nyaman tidak terjadi pertengkaran, tapi hatinya tidak berpaut pada Rehobot. Ia tetap berjalan ke Bersyeba (ayat 23), karena Tuhan masih punya rencana besar. Ayat 24-25, beberapa kali Ishak alami perjumpaan dengan Tuhan, tapi ini untuk pertama kali Ishak membangun mezbah dan dia memanggil nama Tuhan. Masihkah kita membangun mezbah dengan Tuhan, memanggil nama Tuhan? Ayat 26, dia didatangi oleh penguasa--Abimelekh, mereka menerima sumurnya tapi merasa Ishak berlaku jahat kepada mereka. Ayat 28, rupanya penyertaan Tuhan yang membuat Ishak berbeda. Akhirnya Ishak tetap membuat perjanjian, ayat 32-33. Syeba, sumur perjanjian.
Apapun kondisi kita, ingat Allah sudah ciptakan kita sungguh amat baik, kita diberkati. Situasinya boleh buruk tapi jangan bosan berbuat baik, ingat firman Allah lahirkan kita kembali. 1 Petrus 1:23 - Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Amin.

