Bertumbuh dalam Kemuliaan

. Hits: 197

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 19 Mei 2019 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

2 Korintus 4:7 - Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Berapa banyak kali kita terkendala dengan diri kita sendiri. Hidup kita ini masih bejana tanah liat, tapi ketika kita percaya pada Yesus, ada kuasa yang lebih besar dalam hidup kita. Roh yang di dalam kita lebih besar dari roh yang ada di dunia ini. Tuhan turut bekerja dalam permasalahan untuk membawa ke level yang lebih tinggi. Kalau permasalahan karena kesalahan atau kelemahan kita, apakah masih tetap berlaku Allah memegang hidup kita? Selama kita masih tetap percaya, Allah memegang hidup kita dan Ia juga perhitungkan semua kesalahan kita.

Yakub, pribadi ini menghadapi permasalahan karena kesalahannya sendiri. Kejadian 27:28 - Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Ini berkat yang diterima Yakub saat ia “menipu ayahnya” (Kejadian 27:18,19). Yakub menghadap Ishak yang matanya sudah tidak bisa melihat, ia mengaku-ngaku Esau ketika ditanya identitasnya oleh Ishak. Sama seperti arti namanya supplanter/penyerobot. Ishak tetap memberkati Yakub. Yakub menerima berkat luar biasa (ay. 29) sekalipun di dalam “kesalahannya” Allah tetap berkati Yakub, tapi Allah tetap punya waktu pertumbuhan untuk penuhi janji-Nya (ay. 28). Hubungkan dengan Ulangan 32:2 - Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan. Tuhan punya waktu untuk memberkati sesuai dengan kapasitas kita. Tuhan berkati Yakub dari embun, hujan renai sampai pada rencana-Nya dirus hujan. Teruslah bertumbuh dalam kasih karunia, responi firman Allah, Allah ingin kita menjadi tumbuh-tumbuhan yang berbuah di hadirat Tuhan.

Esau menghadap ayahnya tapi berkatnya sudah diserobot Yakub. Yakub harus terusir dari rumahnya. Kadang kita punya konsep Allah harusnya menghukum, jelas-jelas Yakub bersalah, tapi ketika ia bertemu Tuhan, si situ Yakub bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Allah. Tuhan berikan janji-Nya (Kejadian 28:13-15). 2 Petrus 3:18, kita sudah menerima yang terbaik, bertumbuhlah di sana, sama seperti Yakub sekalipun di awal hidupnya dia mengaku orang lain, tapi Tuhan tetap lindungi dia.

Kejadian 31:7 - Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku. Peristiwa ini terjadi setelah 20 tahun kemudian. Yakub masih bejana tanah liat, Yakub memang belum sempurna, tapi berkatnya tetap bertambah, Tuhan yang menambahkan sekalipun ayah mertuanya mencuranginya. Sepertinya ada konsekuensi masa lalu—tabur tuai, tapi kalau kita tetap percaya pada Allah, Allah tidak biarkan kita dijahati. Ketika Yakub membawa keluar keluarganya, ada pembelaan Allah, Allah tahu bertindak. Tuhan berkata jangan sekali-kali berbuat jahat kepada Yakub, jika berbuat jahat akan berurusan dengan Aku. Allah tetap punya tujuan memberkati dari embun, hujan rinai sampai dirus hujan.

Kejadian 32:1-3. Yakub belum sempurna tapi di Mahanaim ia alami perjumpaan dengan Allah. Sekalipun sudah bertemu bala tentara Tuhan, ia masih punya ketakutan yang tersembunyi, tapi Tuhan tetap ingin lanjutkan rencana-Nya terus bertumbuh dalam kasih karunia dan mengenal Tuhan. Allah selalu berkepentingan dalam hidup kita.

Kejadian 32:24. Ketika hadapi ketakutan untuk bertemu Esau, Yakub posisikan dirinya di bagian paling belakang dan belum menyeberang sungai Yabok. Allah jumpai dia di sana, semalaman ia bergulat dengan malaikat Tuhan. Dalam pergumulannya ia sadar, ia akui dengan jujur keberadaannya—penipu, penyerobot, ia tidak mau lepaskan sampai malaikat Tuhan memberkatinya (ay. 27,28). Ketika kita punya pengakuan yang jujur, Tuhan akan mengaransir ulang tujuan/destiny kita. Namanya diubah menjadi Israel karena sebagai seorang pangeran engkau punya kekuatan dengan Allah dan dengan manusia, dan engkau telah menang.

Yesaya 55:10,11. Ketika firman Allah disampaikan, tidak akan kembali sia-sia tapi melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki kalau kita meresponi firman Allah. Ketika kita mengijinkan firman mengairi bumi/tanah hidup kita, hidup akan dibuat subur, akan selalu punya benih untuk menabur, dan firman menyediakan roti yang kita butuhkan.

Amin.