Keintiman dengan Tuhan Kekuatan Kita

. Hits: 187

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 2 Juni 2019 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kita punya Tuhan  yang besar. Saat menghadapi masalah, perkatakanlah firman. Mazmur 103:20, ada malaikat Tuhan yang sedang berjaga di sekitar kita. Malaikat Tuhan akan melaksanakan firman yang dia dengar dari mulut kita. Di dalam Tuhan, takdir kita diijinkan menghadapi masalah, dan Tuhan punya rencana supaya kita naik tingkat.

Ester 9:22 - karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin.

Haman merasa terhina jika hanya membunuh seorang Mordekhai. Haman mempengaruhi raja untuk memusnahkan orang-orang Yahudi pada bulan 12. Tetapi Tuhan punya rencana. Tidak ada pemusnahan massal, justru keadaan berbalik, Haman dan keluarganya digantung pada tiang yang telah ia siapkan dirumahnya untuk menggantung orang-orang Yahudi. Ketika kita melekat dengan Tuhan, kita diberkati oleh Pencipta semesta, Mazmur 115:15.

Mazmur 30:12-13 - Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. Tuhan mengubah ratapan menjadi tari-tarian. Ayat ini terjadi saat Daud mentahbiskan kemahnya. Dalam Kemah Daud, tabut perjanjian dapat dilihat oleh semua orang karena tidak tertutup seperti zaman Musa. 1 Tawarikh 15:1, Daud hanya membentangkan kemah yang sederhana. 1 Tawarikh 17:1, Daud merasa tabut perjanjian tidak berada di tempat yang layak, tidak sebanding dengan rumahnya yang terbuat dari kayu aras. Daud berinisiatif membangun tempat yang lebih besar untuk meletakkan tabut perjanjian, tetapi Tuhan melarangnya. Tuhan berkata bahwa anak Daudlah yang akan membuatnya. Tuhan menunda selama 30 tahun, tabut perjanjian ada di bawah kemah.

Mengapa Tuhan membiarkan tabut perjanjian ada di tempat terbuka selama 30 tahun? Pertama, Tuhan ingin intim dengan umat-Nya. 1 Tawarikh 13:14, Obed-Edom bukan seorang imam, dia adalah orang Gat, suku di Kanaan. Tetapi saat tabut itu ada di rumahnya, tanpa ditutupi, Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Selama 3 bulan tabut itu dititipkan di rumah Obed-Edom, kehadiran Tuhan mengubah cara pandang Obed-Edom dan keluarganya. Bahkan saat tabut itu dipindah, Obed-Edom merasa kehilangan lalu mengikuti tabut itu sampai ke Yerusalem. Ketujuh anaknya menjadi penjaga pintu selatan Yerusalem dan Obed-Edom menjadi pemetik kecapi. Yang kedua, dimana tabut itu berada, ada pujian di sekitarnya, 1 Tawarikh 16:4-5. Saat kita memuji Tuhan, kita bukan sekadar melaksanakan liturgi, tetapi kita sadar bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Obed-Edom meninggalkan profesinya dari petani menjadi pemuji. 1 Tawarikh 25, Daud menjadwal penyanyi-penyanyi bergiliran memuji Tuhan di sekitar tabut 24 jam sehari. Berbeda dengan kemah Musa yang sunyi, dalam kemah Daud ada puji-pujian yang terus dikumandangkan bagi Tuhan.

Yohanes 1:14 - Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Diam menggunakan kata skenoo yang artinya bertabernakel. Dimanapun kita berada, kita harus menyadari Tuhan bertabernakel dalam hidup kita.

Yesaya 60:1-2 - Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Saat Tuhan bertabernakel, tanpa dibuat-buatpun bahasa kita akan berbeda. Dunia sedang gelap, ada banyak omongan negatif, tetapi kemuliaan-Nya nyata atas kita.

Yesaya 60:22 - Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya. Saat kita intim dengan Tuhan, hidup kita akan selalu menyembah Tuhan. Keintiman dengan Tuhan akan menjadi kekuatan kita.

 

Amin.