Tuhan Bekerja di Tengah Kemustahilan

. Hits: 339

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 30 Juni 2019 - Oleh Pdt. Toni Aris Santoso

Mazmur 30:12-13 - “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita, supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.”

Daud menyaksikan bahwa Tuhan mengubahkan situasi hidupnya. Daud merupakan gambaran pribadi yang memiliki pandangan positif terhadap Tuhan. Dalam kelemahan, Tuhan menjadi sumber kekuatan hidupnya saat dia menghadapi persoalan. Apapun yang dialami, Daud tetap memiliki ucapan syukur dan sukacita.

Mazmur 30:2, Daud yakin Tuhan sanggup melepaskannya dari musuh-musuhnya. Bahkan ayah mertuanya sendiri memusuhinya. Mazmur 30:3, Daud yakin bahwa Tuhan sanggup menyembuhkannya. Mazmur 30:7, Tuhan tidak akan membuatnya goyah menghadapi permasalahan. Tuhan senantiasa menopang kehidupannya. Mazmur 30:11, Daud memiliki keyakinan Tuhan akan selalu tampil menjadi sumber pertolongannya. Mazmur 30:12, Tuhan sanggup mengubahkan kesusahan menjadi sukacita.

Mazmur 107:35 - “Dibuat-Nya padang gurun menjadi kolam air, dan tanah kering menjadi pancaran-pancaran air.” Sesuatu yang mustahil, karena yang dijadikan kolam air adalah padang gurun. Ini adalah pengakuan Daud, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan saat menolong permasalahan hidup kita. Responi firman-Nya. Mazmur 107:1-9, orang-orang yang ditebus seperti pengembara yang mengalami kehausan dan kelaparan. Tetapi mereka dikenyangkan dan tidak lagi merasa haus, karena mereka berseru dan meminta kepada Tuhan. Saat kita menghadapi masalah, jangan lari pada manusia. Jangan andalkan apa yang dunia sodorkan. Tetaplah senantiasa berseru dan mengandalkan hidup kita pada Tuhan.

Dalam situasi yang buruk dan terpojok, manusia mudah kecewa dan putus asa, menyerah pada situasi yang dihadapi. Hal ini pernah dialami bangsa Israel saat di tepi laut Teberau. Mesir yang tidak rela melepaskan perbudakan terhadap Israel, mengejar mereka. Sehingga dalam posisi terjepit, mereka mengambil sikap seperti manusia dunia. Bangsa Israel kecewa dan marah terhadap Musa. Namun, Musa tetap percaya pada Tuhan, ia berseru kepada Tuhan. Tuhan mengerjakan sesuatu yang luar biasa, laut terbelah dan menjadi jalan bagi bangsa Israel. Tuhan tidak hanya menolong, tetapi juga menyediakan berkat.

2 Korintus 5:7 - sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat, ketika kita percaya, kita mau serahkan seluruh kehidupan kita ke dalam tangan Tuhan. Berserah bukan menyerah. Orang yang berserah adalah orang yang memasrahkan hidupnya untuk dipimpin Tuhan.

Keluaran 15:23 - Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Air yang pahit itu tidak bisa diminum. Saat mereka berseru, air yang pahit itu berubah menjadi manis. Jangan menyimpan kekecewaan dan kepahitan dalam hidup kita. Hal itu akan menjadi penyakit. Hiburan dunia sifatnya sementara. Tuhan sanggup mengubah yang pahit menjadi manis dalam hidup kita. Keluaran 15:27, tidak hanya mendapatkan sesuatu yang manis, tetapi Tuhan tuntun mereka ke tanah Elim, yang artinya kelimpahan. Tuhan tidak hanya memberikan jalan keluar, tetapi juga sanggup memberkati.

Orang yang percaya pada Tuhan, masalah bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari proses untuk menuju rencana Tuhan yang jauh lebih indah dalam hidup kita. Itulah prinsip orang percaya. Seperti Yusuf, dia tidak langsung menjadi orang kepercayaan Firaun. Dia harus mengalami proses yang tidak enak. Ada banyak yang menyakitkan. Tetapi dia tidak berontak, dia tetap setia kepada Tuhan.

Efesus 3:20 -Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” Tuhan bekerja jauh lebih banyak dari yang kita doakan dan pikirkan. Kita bisa alami kalau kita senantiasa bersandar dan berharap pada Tuhan, meresponi firman Tuhan. Mazmur 121:1-9, gunung-gunung bicara tentang permasalahan. Pemazmur tahu, pertolongannya berasal dari Tuhan. Dia tidak goyah. Tuhan yang menjadi penjaga.

Amin.