Tetap Percaya dan Tinggal Dekat-Nya

. Hits: 208

Ringkasan Khotbah Minggu Siang, 19 Januari 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

1 Petrus 5:7-10, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Waktu kita serahkan kekuatiran kita, Dia yang memelihara, Dia juga peduli. Dia tahu musuh kita adalah Iblis. Manusia selalu berpikir bahwa manusia adalah korban dari setan, korban dari masalah, atau korban dari situasi. Padahal sebetulnya, Iblis tidak lebih berkuasa. 1 Petrus 5:8 menyatakan, Iblis digambarkan seperti singa yang mengaum-aum. Bila Iblis lebih berkuasa, ia tidak perlu mencari orang-orang yang akan ditelan. Dan karena itulah, tidak semua bisa ditelan oleh Iblis. Ia hanya menelan yang lebih percaya aumannya dibandingkan firman. Percaya firman, maka firman itu lebih berkuasa dibandingkan fakta.

Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. Dalam ayat ini, kita dapat melihat bahwa ketika Allah berfirman, Allah menciptakan. Dalam perut bumi, terdapat berbagai macam hasil yang dapat dipergunakan manusia. Allah telah memikirkan yang tidak kita pikirkan. ‘Langit’ bicara ruang, ‘bumi’ bicara materi, ‘pada mulanya’ bicara tentang waktu. Allah yang berkuasa atas semuanya, lalu apa lagi yang perlu kita kuatirkan?

Kejadian 15:6, Abram percaya akan janji Tuhan. Tapi, dalam Kejadian 15:18, tidak lama setelah Allah berjanji, Abram mulai ragu. Hingga akhirnya Tuhan menyuruhnya membawa korban sebagai bukti perjanjian. Saat itu pun, Abram sempat tertidur. Meskipun demikian, Allah tetap meneguhkan janji-Nya pada Abram. Jangan ragukan firman Allah.

Iblis paling suka mengaumkan fakta. Termasuk kepada Saul. 1 Samuel 17:11, Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.” Saul dan pasukannya cemas akan kehadiran Goliat. Seperti yang dikatakan nabi Yesaya dalam Yesaya 30:17, Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang. Yesaya 30:15-16, Tuhan sudah katakan dalam tinggal tenang dan percaya, terletak kekuatanmu, tetapi manusia terkadang masih mengandalkan sumber daya, dan Tuhan katakan “musuhmu lebih kuat”. Tidak heran, saat menghadapi satu orang saja, kita sudah gemetar. Bila kita percaya Tuhan, Tuhanlah yang akan berperang, Yosua 23:10.

Saul yang awalnya suka mencari Tuhan, mulai mencari pasukan menurut pandangannya saat ia menjadi raja. Berbeda dengan Daud, pasukannya adalah orang-orang yang bermasalah. Tetapi Daud memiliki Allah yang menyertai. 1 Samuel 17:45, Daud mengenal siapa yang menyertai dia. Mazmur 5:3 TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menunggu-nunggu”. Sejak menjadi gembala, Daud rajin berdoa dan menanti-nantikan Tuhan. Inilah yang membuat karakter Daud berbeda dibandingan Saul. Daud tahu bahwa yang menyertainya adalah Singa dari Yehuda, Wahyu 5:5.

Yosafat juga menjadi contoh tokoh yang diperhadapkan dengan fakta yang mustahil. 2 Tawarikh 20:2, Yosafat diserang 4 penjuru. Ia sangat takut, tetapi ia mengambil keputusan untuk mencari Tuhan, dan menyuruh bangsanya untuk berpuasa, 2 Tawarikh 20:3, 12. Saat mereka menyatakan “mata kami tertuju kepadaMu”, Tuhan beri peneguhan lewat nabi muda yang tidak terkenal. 2 Tawarikh 20:20, siapapun yang menyampaikan firman, siapapun yang mendoakan, bila kita percaya pada firman itu, kita akan berhasil.

2 Tawarikh 20:21-22, sepertinya tidak masuk akal saat mereka memuji Tuhan, Tuhan yang menghadang musuh-musuh mereka. Tetapi inilah cara Tuhan. Saat memuji, saat kita seirama dengan Tuhan, Tuhan lakukan sesuatu yang luar biasa.

Ibrani 2:13, 15, taruh kepercayaan kita pada Tuhan dan dekat-dekat dengan-Nya. Ia yang akan bebaskan kita. Dia akan selalu menolong dan sertai kita.

Amin.