on on Hits: 95

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 6 Agustus 2023 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Bagaimana caranya untuk kita seirama dengan surga? Kita harus punya pola pikir yang benar. Karena pandangan kita terhadap Tuhan akan menentukan bagaimana kita menjalani hidup. Tuhan kita bukan Tuhan penuntut, bukan Tuhan pencari kesalahan. Dia cari yang berdosa dan ingin selamatkan yang terhilang. Yudas Iskariot punya pemikiran Tuhan adalah Tuhan penuntut. Hukum Taurat dan 603 tuntutan lainnya harus dikerjakan sempurna, tidak boleh luput satupun. Yudas ingat salah satunya, nyawa ganti nyawa. Dari tuntutan itu ia coba ganti dengan nyawanya dan tidak ada kesempatan untuk dia diselamatkan. Padahal justru untuk kesalahan Yudas, Yesus mati. Petrus tiga kali menyangkal Yesus, bersumpah tidak mengenal-Nya bahkan mengutuki Yesus. Waktu Petrus berani datang kepada Yesus, di situlah dia dipulihkan. Dari mulut yang sama yang pernah menyangkali, bersumpah dan mengutuki Yesus, dari mulut yang sama yang dipulihkan Yesus, ketika berkhotbah 3.000 orang dipulihkan.

on on Hits: 97

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 30 Juli 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Allah kita adalah Allah pemberi bukan penuntut. Sejak awal jaman Allah sudah punya rancangan untuk memberi. Sama seperti ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah pemberi itulah yang bertindak, datang kepada manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Adam tidak pernah buat apa-apa di hadapan Tuhan. Kabar baiknya, Allah membuat pakaian dari kulit binatang dan mengenakan pada manusia.

 

Roma 3:23-24 - [3:23] Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, [3:24] dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Dalam konteks anugrah, semua manusia sudah gagal, bangkrut dalam dalam dosa. Kabar baiknya, ....

on on Hits: 76

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 23 Juli 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Ketika Tuhan yang memimpin kita, Yosua 1:8 mengatakan Dia akan membuat jalanmu berkelimpahan, engkau akan dibuat sukses yang baik. [KJV]. Seringkali kita salah sangka dan berkata Tuhan itu kejam, tidak adil. Ketika kita--bahkan mereka yang orang-orang pikir tidak ada harapan-- mau ikuti firman Allah, pimpinan Tuhan, firman Allah berkata engkau akan berhasil yang baik.

on on Hits: 59

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 16 Juli 2023 Oleh Pdt. Bambang Tri Susilo

Menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah, pengertiannya siapapun kita, ketika kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita, kita sedang menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah. Contoh seorang ibu sedang melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dalam rumah tangganya, maka dia sedang menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah. Markus 10:45 - Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Ketika Yesus--adalah logos/firman yang menjelma sebagai manusia, Dia menjadi Mesias Sang Penyelamat, maka Dia melakukan tugas tanggung jawabnya sebagai Sang Juru Selamat.

on on Hits: 76

Ringkasan khotbah Minggu Pagi, 9 Juli 2023 Oleh Pdt. Iwan Artiyanto

Yohanes 13:33-35 - ... [13:34] Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. [13:35] Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Tuhan ingin pakai kita menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah lewat hidup kita yang saling mengasihi. Yesus berikan perintah ini kepada murid-murid-Nya supaya saling mengasihi. Kata “saling mengasihi” diulang sampai tiga kali, artinya ayat ini penting. Dampaknya luar biasa (ayat 35), kita akan menjadi kesaksian bagi dunia, kita akan membuat semua orang tahu Yesus, membawa orang-orang datang kepada kepada Yesus.

Pesan Gembala

Ps. Andrew M. Assa

 

TETAP BEKERJA, TETAP MELAYANI, TETAP SETIA

 

Tanpa bermaksud politik, ketika melihat perang Rusia – Ukraina,  Israel melawan Hamas, apakah yang ada di pikiran kita? Apakah hanya sekedar melihatnya sebagai konflik antar negara/kelompok, ataukah kita bisa melihatnya sebagai tanda-tanda jaman?  Bukankah Alkitab menuliskan… “Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.”  Matius 24:6,7

 

Atau mungkin malah orang percaya menjadi apatis dengan isu kedatangan Tuhan Yesus kali yang kedua, karena sudah mendengarnya lama namun tidak kunjung terwujud.   “Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.”  Matius 25:5    Kalau kondisi penantian ini sudah dituliskan oleh Firman Allah, berarti Allah tahu bahwa dalam kondisi penantian akan timbul dua tanggapan yang berbeda:  ada yang tetap berjaga-jaga, dan ada yang terlena oleh fakta dan keadaan.

 

Tahun 2023 sudah berlalu serasa terburu-buru, dan pergantian tahun seakan menjadi rutinitas yang membosankan.  Tapi situasi dan kondisi seperti itu harusnya makin mengingatkan kita bahwa    “Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.”  Matius 24:22 justru karena kita (orang-orang pilihan-Nya) waktu berlalu begitu singkat.  

 

Oleh karena itu memasuki Tahun Baru 2024, gereja menerima visi sebagai “TAHUN HUJAN AKHIR” Yoel 2:23.  Kabar baiknya, saat Tuhan curahkan Hujan Akhir, itu akan mengerjakan terobosan dan percepatan bagi orang yang berjaga-jaga dan menanti-nantikan DIA, baik roh, jiwa dan juga tubuh (jasmani).  Biarlah kita gereja Tuhan dapat menangkap pergerakan Tuhan yang sedang terjadi di hari-hari ini. Seraya kita terus bergerak dalam rutinitas pekerjaaan dan pelayanan kita dalam urapan dan pimpinan Roh Kudus.  Tetaplah bekerja, tetaplah melayani, tetaplah setia;  karena semua aktivitas ini justru menjaga ritme hidup kita untuk tetap bersemangat, tetap menyala, tetap tajam dalam rencana Allah.  Bahkan itu cara Tuhan menjaga kita tetap kudus, tinggal dalam kebenaran. “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,”  Yudas 1:24

 

Percayalah lewati setiap masa dan tantangan yang harus kita hadapi, Tuhan sudah sediakan pertolongan dan kemuliaan-Nya dinyatakan lewat semua itu.  Tuhan sudah sediakan kesembuhan buat yang menderita, pemulihan buat yang terluka, mujizat buat kemustahilan, terang buat tiap kegelapan,  jawaban buat tiap permohonan. Di atas semua itu, kesempurnaan buat tiap yang percaya dan bergantung pada-Nya.

 

“Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.  Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.  …Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. …Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."   Matius 24:32-33,42,44

 

Semangat jalani Tahun Hujan Akhir, tahun 2024. Berjalan dipimpin dan bersama Tuhan Yesus yang mengasihi kita.

Rhema Hari Ini

Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

Ulangan 4:9

Ingat, jangan lupakan kebaikan dan kasih-Nya. Karena kesusahan dan tantangan hidup begitu mudah memudarkan kasih Allah dalam hidup kita.